KOMPAS.com - Hasil survei perilaku merokok pelajar SMP dan SMA di Jakarta mengkhawatirkan. Survei lembaga Modernisator dan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti menunjukkan, 31,3 persen pelajar menjadi perokok, yakni 20,6 persen perokok aktif dan 10,7 persen mengaku pernah merokok.
Merespons itu, 85 pelajar SMP-SMA dari 18 sekolah dilatih menjadi agen perubahan di antara teman sebayanya. Pelatihan ini rangkaian kedua dari program satu tahun Youth Smoking Prevention (YSP) yang dicetuskan Modernisator. Program ini punya tiga target, yaitu pelatihan bahaya antirokok kepada guru, murid, dan orangtua.
”Saat ini, program YSP dilangsungkan di Surabaya dan Jakarta,” kata Program Officer Modernisator Ahmad Syaiful Bahri, akhir pekan lalu, di Universitas Trisakti, Jakarta. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.