1. Menggunakan obat alergi yang salah
Dokter anak dan ketua American Academy of Pediatrics Committe on Drugs dr Daniel Frattarelli mengatakan banyak orangtua yang salah menggunakan obat untuk mengobati alergi anak. Pengobatan yang seharusnya hanya menggunakan antihistamin saja, namun seringkali ditambah dengan obat steroid nasal oral yang seharusnya tidak perlu diberikan.
2. Terlalu banyak memberikan dosis obat
Memberikan dosis obat yang tepat untuk anak terkadang sulit dilakukan. Menurut sebuah studi di jurnal JAMA, 98 persen obat yang dijual bebas memiliki ketidakkonsistenan anjuran dosis dengan dosis yang seharusnya diberikan.
Solusinya, orangtua perlu mengetahui berat badan anak karena dosis obat pada anak ditentukan dari berat badannya dibandingkan dari usia. Orangtua dapat mengonsultasikan dosis obat yang tepat untuk anak dengan dokter. Selain itu, pastikan ukuran sendok takar yang dipakai sesuai dengan yang disarankan.
3. Mengobati demam
Ketika anak mengalami demam, orangtua seharusnya tidak perlu panik dan berusaha menurunkan demamnya dengan segala cara. Demam merupakan cara alamiah tubuh untuk membantu sistem imun melawan penyakit. Semakin tinggi suhu demam bukan berarti semakin serius sakit anak.
Kendati demikian, orangtua perlu waspada apabila anak masih berusia kurang dari tiga bulan dan demam di atas 38 derajat Celcius. Segera hubungi dokter anak karena demam tersebut dapat berdampak serius.
4. Mengobati flu
Para ahli menyarankan agar anak berusia kurang dari 4 tahun tidak perlu diberikan obat flu dan batuk karena pemberian obat yang terlalu sering bisa menimbulkan efek samping berbahaya. Tetapi survei yang dilakukan oleh University of Michigan mengungkap bahwa 40 persen orangtua tetap memberikan anak mereka obat saat sedang flu.
Untuk mengurangi gejala flu, orangtua bisa memberikan sup hangat untuk meredakan gejala flu. Beberapa studi awal juga menunjukkan madu cukup efektif mengurangi keluhan akibat batuk pada anak.
5. Tidak mematuhi resep
Resep yang diberikan oleh dokter anak sudah diperhitungkan untuk memberikan pengobatan optimal bagi anak. Tidak mematuhi resep malah akan memberikan efek yang tidak diinginkan. Misalnya antibiotik, jika tidak dihabiskan akan mengakibatkan resistensi bakteri.
6. Mendiagnosa melalui internet
Internet saat ini sudah menjadi sumber pengetahuan untuk menyelesaikan banyak masalah, termasuk masalah kesehatan. Faktanya, Pew Internet and American Life Project menemukan 35 persen orang dewasa menggunakan internet untuk mendiagnosa sendiri penyakit mereka.
Menurut Wendy Sue Swanson, dokter anak dan narasumber di Seattle Children’s Hospital’s Seattle Mama Doc Blog, memperoleh informasi dari internet untuk mendiagnosa penyakit sebenarnya bisa dilakukan. Asalkan, melalui situs terpercaya yang dikelola oleh tenaga kesehatan ahli. Selain itu, saran dari setiap dokter anak tidak selalu sama, maka hal yang paling baik adalah pergi langsung ke dokter untuk mendapatkan diagnosa dan saran yang terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.