KOMPAS.com — Seperti halnya virus HIV, virus hepatitis juga bisa ditularkan lewat kontak darah, hubungan seksual tak aman, serta dari ibu dan bayi. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril, bahkan gunting kuku, juga dapat menularkan virus ini.
Pakar penyakit hati FKUI/RSCM dr Rino A Gani, Sp PD-KGEH mengatakan, semua alat-alat yang sifatnya mampu melukai dapat menjadi sarana penularan bila dipakai bergantian dengan penderita hepatitis C, tak terkecuali gunting kuku, alat-alat facial, alat-alat cukur, dan sebagainya.
"Sebaiknya tidak menggunakan alat-alat tersebut bergantian karena kita tidak pernah tahu bila orang yang memakai alat-alat itu menderita hepatitis C," ujar Presiden Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia ini dalam diskusi Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2013 di Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Hepatitis C merupakan penyakit yang disebut sebagai silent killer karena pada tingkat ringan penyakit ini tidak menunjukkan gejala. Hanya 30-40 persen penderita hepatitis C akut yang menunjukkan gejala dan umumnya mereka pun hanya mengalami gejala-gelaja ringan, tidak spesifik, dan tidak menetap.
Tidak adanya gejala spesifik pada hepatitis C menyebabkan rendahnya kesadaran deteksi penyakit. Padahal, penyakit ini berpotensi mengakibatkan komplikasi seperti pengerasan atau sirosis hati, kanker hati, pendarahan hati, dan komplikasi lainnya.
Rino mengatakan, pembersihan alat-alat sebelum dipakai belum tentu dapat meniadakan risiko penularan. Pasalnya, pembersihan tersebut belum tentu benar-benar menghilangkan virus hepatitis C.
"Bersih saja bisa jadi belum cukup untuk mematikan virus, melainkan harus steril. Namun, bersih belum tentu steril," paparnya.
Untuk melindungi diri dari infeksi virus, pastikan untuk selalu menggunakan alat-alat yang baru, terutama jarum, serta meminimalisasi penggunaan gunting kuku, pisau cukur, dan alat-alat yang dapat melukai lainnya secara bergantian.
Selain hepatitis C, penggunaan alat-alat tersebut bergantian dapat meningkatkan risiko tertular penyakit lainnya, seperti HIV atau hepatitis B.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.