Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2013, 14:34 WIB
|
EditorLusia Kus Anna


KOMPAS.com —
Seperti halnya virus HIV, virus hepatitis juga bisa ditularkan lewat kontak darah, hubungan seksual tak aman, serta dari ibu dan bayi. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril, bahkan gunting kuku, juga dapat menularkan virus ini.

Pakar penyakit hati FKUI/RSCM dr Rino A Gani, Sp PD-KGEH mengatakan, semua alat-alat yang sifatnya mampu melukai dapat menjadi sarana penularan bila dipakai bergantian dengan penderita hepatitis C, tak terkecuali gunting kuku, alat-alat facial, alat-alat cukur, dan sebagainya.

"Sebaiknya tidak menggunakan alat-alat tersebut bergantian karena kita tidak pernah tahu bila orang yang memakai alat-alat itu menderita hepatitis C," ujar Presiden Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia ini dalam diskusi Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2013 di Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Hepatitis C merupakan penyakit yang disebut sebagai silent killer karena pada tingkat ringan penyakit ini tidak menunjukkan gejala. Hanya 30-40 persen penderita hepatitis C akut yang menunjukkan gejala dan umumnya mereka pun hanya mengalami gejala-gelaja ringan, tidak spesifik, dan tidak menetap.

Tidak adanya gejala spesifik pada hepatitis C menyebabkan rendahnya kesadaran deteksi penyakit. Padahal, penyakit ini berpotensi mengakibatkan komplikasi seperti pengerasan atau sirosis hati, kanker hati, pendarahan hati, dan komplikasi lainnya.

Rino mengatakan, pembersihan alat-alat sebelum dipakai belum tentu dapat meniadakan risiko penularan. Pasalnya, pembersihan tersebut belum tentu benar-benar menghilangkan virus hepatitis C.

"Bersih saja bisa jadi belum cukup untuk mematikan virus, melainkan harus steril. Namun, bersih belum tentu steril," paparnya.

Untuk melindungi diri dari infeksi virus, pastikan untuk selalu menggunakan alat-alat yang baru, terutama jarum, serta meminimalisasi penggunaan gunting kuku, pisau cukur, dan alat-alat yang dapat melukai lainnya secara bergantian.

Selain hepatitis C, penggunaan alat-alat tersebut bergantian dapat meningkatkan risiko tertular penyakit lainnya, seperti HIV atau hepatitis B.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+