Anafilaksis merupakan reaksi antibodi imunoglobulin terhadap sejumlah besar antigen yang berbeda-beda. Reaksinya sangat tiba-tiba, hanya beberapa detik atau beberapa menit setelah tubuh terpapar alergen (pemicu alergi).
1. Kenali gejala anafilaksis
Bila penderita alergi mengalami anaphylaxis sebaiknya segera cari bantuan terdekat. Beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Kesulitan bernapas, tekanan darah rendah, gangguan kesadaran.
- Rasa sakit atau sesak di dada, dan sulit menelan
- Bengkak, gatal luar biasa, pusing, dan merah pada kulit
- Mual, muntah, diare, dan sakit perut
- Denyut nadi menjadi cepat
2. Gunakan identifikasi
Identifikasi digunakan sebagai penanda seseorang memiliki alergi berat. Identifikasi ini berisi informasi jenis alergi, reaksi, dan bagaimana menganganinya. Identifikasi bisa berbentuk kartu, gelang, atau jam. Hal ini sangat berguna bila alergi tiba-tiba kambuh dan penderita membutuhkan pertolongan secepatnya. Penderita alergi berat juga harus menginformasikan kondisinya pada orang di sekitarnya.
3. Sediakan epinephrine
Perawatan standar untuk anafilaksis adalah memberikan suntikan adrenalin (epinefrin) secepat mungkin. Bila dokter meresepkan suntikan epinefrin, bawalah dua dosis setiap kali bepergian. Bila gejala alergi muncul, segera suntikkan epinefrine.
Bila melihat seseorang sedang mengalami reaksi alergi dengan gejala anafilaksis, segera bawa ke dokter. Periksa apakah orang tersebut membawa obat khusus (baik dihirup, disuntik, atau ditelan), untuk menghentikan berbagai dampak serangan alerginya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.