TANYA :
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dokter Irsyal, sekitar tahun lalu saya melakukan donor darah. Kemudian saya dapat konfirmasi dari PMI jika darah saya terinfeksi virus hepatitis B. Setelah saya periksa HBsAg lagi, ternyata memang benar saya terinfeksi hepatitis B. Kemudian saya konsultasi ke dokter penyakit dalam dan disarankan untuk cek lab SGOT dan SGPT, dan hasilnya normal. Kemudian oleh dokter tersebut, saya diminta untuk melakukan cek HBsAg kembali 6 bulan kemudian. Setelah 6 bulan, saya cek HBsAg lagi dan hasilnya masih positif terinfeksi dokter. Yang ingin saya tanyakan adalah 1. Bila saya memang terinfeksi hepatitis B, sudah pada tahap apakah penyakit saya dokter? Apakah akan muncul gejala kerusakan organ hati saya? 2. Karena saya lelaki yang belum menikah, adakah kemungkinan virus ini tidak menginfeksi calon istri saya dokter? Adakah cara-cara untuk mencegahnya? 3. Mungkinkah bisa menularkan pada bayi, jika nantinya saya akan memiliki anak. Maaf dokter, kekawatiran saya lebih kepada kemungkinan menularkan virus ini pada orang lain. Terima kasih dokter atas jawabannya.
(Haris, 25 tahun, 64 kg, 170 cm, Jakarta)
JAWAB :
Waalaikumsalam Wr. Wb
Saudara Haris di Jakarta
Langsung pada jawaban pertanyaan Saudara;
1. Untuk menjawab pertanyaan pertama, secara umum Saya sampaikan bahwa sekitar 90 persen mereka yang mendapatkan infeksi sejak lahir HBsAg-nya tetap positip dan akan mengalami hepatitis B kronis, dan hanya 5 persen individu dewasa yang akan mengalami persistensi infeksi.
Kemudian, pertanyaan Saudara tentang keparahan penyakit yang Saudara alami, dari informasi hasil laboratorium saudara, bahwa HBsAg yang positif, kadar Alt yang masih normal belum dapat menggambarkan keadaan hepatis B Saudara yang sebenarnya. Seperti diketahui, bahwa gambaran klinis hepatitis B kronis sangat bervariasi. Sebagian besar kasus tanpa keluhan dan gejala dan pemeriksaan fungsi hati bisa normal. Untuk itu sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut seperti HBeAg, anti-HBe, dan kadar DNA VHB. Pemeriksaan laboratorium ini akan menentukan kemungkinan perjalanan penyakit yang Saudara alami. Jadi, sementara ini saya belum dapat menjawab lebih detil sebelum hasil laboratorium belum saya dapatkan.
Jawaban ke 2
Hepatitis B memang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Dengan kata lain, Istri Anda mempunyai risiko tertular, tetapi tidak pada semua pasangan yang suami atau istrinya positif Hepatitis B, pasangannya juga pasti akan menderita atau tertular Hepatitis B, banyak faktor yang mempengaruhinya.
Jawaban pertanyaan ke 3
Karena pasangan Anda mempunyai risiko tertular hepatitis B, bayi Anda juga demikian. Penularannya dari Ibu yang positip Hepatitis B. Untuk itu, bila pasangan Anda positip hepatitis B. maka bayi Anda harus mendapatkan vaksin Hepatitis B dan Hepatitis Immune globulin (HBIG) segera setelah bayi lahir. Sebaiknya kurang dari 12 jam setelah bayi lahir.
Sementara demikian jawaban dari Saya, semoga bermanfaat. Saran Saya, lebih baik Anda kontrol paling tidak setiap 6 bulan ke dokter internist setempat atau Internist konsultan Gastro-hepatologi.
Terimakasih
Wassalamualaikum