Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal 5 Kali Bayi Tabung, Perjuangan Menus Berbuah Manis

Kompas.com - 21/11/2013, 13:22 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Coba lagi di Indonesia

Gagal lima kali di Singapura tidak membuat Menus patah semangat. Saat kembali ke Tanah Air, wanita berambut panjang itu pun mencoba program bayi tabung lagi di Morula IVF Indonesia.

Menus mengaku senang karena pelayanan non-medis yang diterima tidak berbeda dengan yang dia dapat di Singapura. Dia berharap, usahanya kali ini bisa memberikan hasil yang sudah didambanya sejak lama, menimang buah hati.

"Bahkan sebelum memulai program bayi tabung saya ditawari dulu untuk menjalani program yang lebih ringan, seperti suntik hormon atau inseminasi, namun saya ngotot tetap melakukan bayi tabung, usia saya sudah terlalu mepet untuk punya anak," kata dia.

Tak disangka, prosesnya berjalan cukup lancar, dari 22 sel telur yang diambil dari tubuhnya, 12 di antaranya menghasilkan embrio dengan kualitas grade 1. Namun, akhirnya dokter hanya menggunakan tiga embrio untuk ditanamkan ke rahim Menus.

Pengalaman lima kali keguguran membuat Menus sungguh-sungguh menjaga kehamilannya. Dia sampai berhenti kerja selama hamil, dan benar-benar menjaga asupan makanannya.

Di usia kehamilan lima bulan, Menus sempat merasakan kontraksi. Selanjutnya dia tahu, dari tiga embrio yang ditanam, hanya dua yang bisa berkembang. Menus ikhlas dan berharap dua janinnya bisa dia lahirkan dengan baik.

Tepat di usia kehamilan 30 minggu, cairan plasenta Menus dinyatakan sudah cukup menipis, khususnya pada salah satu janin yang berjenis kelamin laki-laki. Dokter meminta Menus untuk segera melakukan persalinan, tetapi karena ingin menyesuaikan tanggal kelahiran anak dengan tanggal perkawinannya, dia memutuskan untuk menunda beberapa hari lagi.

"Ternyata, sehabis itu keadaan janin makin kekurangan makanan, mungkin juga karena diambil sama janin satunya lagi. Dokter bilang, kalau saya masih ngotot menunda persalinan, hidup janin bisa terancam. Ya sudah, akhirnya saya bersalin pada tanggal 31 Mei 1998," kenangnya.

Memiliki bayi kembar Mahaputeri dan Mahaputera yang sehat-sehat merupakan kebahagiaan tak terhingga bagi Menus. Upayanya yang cukup panjang dan rumit selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil yang manis.

Meski begitu, Menus tetap ingat bahwa anak hanya merupakan titipan Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. "Sewaktu-waktu Allah mengambilnya ya saya harus ikhlas," ucap Menus bijak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau