Rizal Damanik, pengajar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB), memaparkan khasiat torbangun pada acara Coffee Morning tentang "Khasiat Torbangun sebagai Laktagogum (Menstimulasi Produk ASI) Mengantar Penelitinya Mendunia" di Bogor. Hadir sebagai moderator Menteri Pertanian periode 2001-2004 Bungaran Saragih.
Damanik menjelaskan, torbangun adalah sebutan di kalangan masyarakat Batak. Orang Sunda menyebutnya ejeran, di Jawa disebut canim atau daun kuncing, orang Bali menyebutnya iwak.
Torbangun termasuk tanaman semak berakar merambat. Bentuknya mirip pohon nilam, berbatang lunak, dan tekstur daun tidak rata. Rasanya campuran pahit dan pedas seperti daun kemangi. Tanaman itu dijumpai di kawasan tropis, Asia, Afrika, dan Amerika.
Tanaman ini digunakan sebagai bumbu dan obat, antara lain untuk asma, batuk, sariawan, dan antibisa ular. "Di Sumatera Utara, torbangun wajib dikonsumsi ibu yang baru melahirkan hingga 30 hari. Sampai sekarang hal itu masih diterapkan," katanya.
Damanik meneliti khasiat torbangun sebagai laktagogum pada 2001-2005. Penelitian dilakukan di Simalungun, Sumut, pada 75 ibu menyusui berusia di bawah 35 tahun.
Responden dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, menggunakan laktagogum resep dokter. Kedua, mengonsumsi torbangun. Ketiga, laktagogum fenugreek yang biasa digunakan di Eropa dan Amerika. Ketiga kelompok itu mengonsumsi laktagogum tiga kali sehari selama 30 hari.
Lebih banyak dan bergizi
Hasilnya, laktagogum dari torbangun membuat volume ASI ibu kelompok dua lebih tinggi dari kelompok lain. Sebagai gambaran, pada hari ke-28, volume ASI kelompok pertama 9,7 mililiter (ml), kelompok kedua 65,2 ml, dan kelompok ketiga 20,3 ml. Pada hari ke-42 maupun hari ke-56, jumlah ASI kelompok kedua tetap paling unggul.
Komposisi asam lemak dan kandungan gizi mikro pada laktagogum dari torbangun pun lebih tinggi dibandingkan laktagogum lain. ASI ibu yang mengonsumsi torbangun kandungan kalsiumnya 1.233 miligram (mg), fosfor 1.049 mg, dan magnesium 505 mg. ASI ibu yang mengonsumsi fenugreek, kalsiumnya 566 mg, fosfor 1.040 mg, dan magnesium 330 mg. ASI ibu yang mengonsumsi laktogogum resep dokter, kalsiumnya 534 mg, fosfor 1.033 mg, dan magnesium 325 mg.
"Torbangun mengandung sepuluh komponen aktif yang saling mengikat, antara lain asam lemak rantai ganda, kelompok sterol, dan aldehid. Itu memicu meningkatnya kuantitas dan kualitas ASI," kata Damanik.
Torbangun tidak memiliki efek samping sekalipun dimakan dalam waktu lama. Torbangun bisa dimakan langsung atau dibuat jus maupun masakan.
Menurut Bungaran Saragih, yang juga guru besar Ekonomi Fakultas Pertanian, IPB, torbangun menunjukkan kearifan lokal Indonesia yang bermanfaat. Hasil riset itu perlu mendapat dukungan dari pemerintah dan swasta. (DRI)