Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2014, 11:40 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber HEALTHDAY


KOMPAS.com
 — Jika selama ini pereda rasa nyeri atau analgesik alami didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti jahe atau kopi, kini peneliti tengah mengembangkan analgesik baru dari racun tarantula. Racun dari salah satu jenis tarantula diklaim aman dan efektif untuk meredakan rasa nyeri.

Para peneliti asal Yale University menemukan, protein spesifik pada racun tarantula berjenis peruvian green velvet yang dapat menghalangi aktivitas sel saraf sehingga menekan rasa nyeri. Peneliti mengatakan, sebelum berhasil mengidentifikasi protein ini, mereka telah melakukan percobaan pada ratusan racun laba-laba demi mengembangkan obat pereda nyeri yang baru.

"Dalam racun laba-laba yang luas, ada kemungkinan suatu saat akan ditemukan lagi racun jenis tertentu yang memiliki kemampuan yang sama sebagai pereda rasa nyeri," ujar penulis studi Michael Nitabach, profesor sel dan fisiologi molekular dan genetika dari Yale University.

Ia menambahkan, kentungan dari sistem ini adalah racun tarantula dapat direkayasa. Ini memungkinkan peneliti untuk menemukan racun yang tidak ditemukan di alam dari rekayasa tersebut. Dengan melakukan itu, peneliti pun mampu mengidentifikasi variasi racun yang lebih paten tetapi tidak membahayakan fungsi saraf.

Dalam studi yang dipublikasi dalam jurnal Current Biology tersebut, para peneliti menganalisis lebih dari 100 racun laba-laba dari berbagai spesies tarantula. Mereka menguji coba racun tersebut pada salah satu saluran nyeri manusia yang disebut TRPA1. Saluran tersebut berada pada permukaan sel saraf yang dapat merasakan nyeri yang berkaitan dengan peradangan dan nyeri saraf.

Mereka menemukan, salah satu racun tarantula, khususnya, dapat menghalangi saluran tersebut tetapi tidak memengaruhi saluran lainnya yang ada pada sel saraf. Artinya, racun tersebut pun berpotensi menjadi analgesik bagi nyeri.

Peneliti mengatakan, mereka berencana untuk menguji coba ratusan racun baru lainnya yang memiliki efek pereda rasa nyeri serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
Health
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Health
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau