Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2014, 17:48 WIB

KOMPAS.com — Meski penyakit diabetes atau awam menyebutnya "sakit kencing manis" telah diketahui sejak 1500 SM, hingga saat ini masih banyak orang yang tidak memahami penyakit tersebut. Salah satunya adalah anggapan bahwa diabetes disebabkan hobi mengasup makanan manis.

Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula dalam darah. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan hormon insulin, zat yang diproduksi oleh kelenjar pankreas dan diperlukan untuk mengubah makanan menjadi energi.

Menurut dr Rochismandoko, Sp PD, gaya hidup kurang gerak merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya penyakit ini. "Kurang olahraga, terlalu banyak duduk, dan pola makan yang salah merupakan penyebab penyakit ini," katanya dalam acara peluncuran aplikasi Dokter Diabetes di Jakarta, Rabu (11/6/2014).

Nafsu makan berlebih dan kurangnya aktivitas fisik pada akhirnya akan menyebabkan kegemukan yang merupakan salah satu pencetus diabetes.

Meski makanan manis bukanlah penyebab diabetes, pengaturan makan merupakan pilar terpenting dalam pengendalian penyakit ini. Setiap penyandang diabetes harus mau belajar mengenali makanan yang menyebabkan gula darah tinggi dan berusaha menghindarinya.

Pengaturan makan dimaksudkan agar kita tetap bisa mengonsumsi berbagai variasi makanan yang menyediakan zat gizi penting, tetapi kebutuhannya sesuai sehingga insulin dalam tubuh mencukupi.

Mereka yang diabetes bisa makan makanan yang sama seperti orang lain, tetapi penting untuk mengawasi jumlahnya. Jika kadar gula darah sudah terlalu tinggi, maka bukan hanya makanan mengandung gula yang perlu dihindari, melainkan terkadang juga lemak dan garam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau