Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2014, 16:33 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis


KOMPAS.com —
Statin memang efektif menurunkan kadar kolesterol jahat. Namun, sebelum berperang memakai peluru bernama statin, ada cara-cara lain yang bisa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Sekitar 70 persen kadar kolesterol tinggi bisa dikendalikan hanya dengan perubahan gaya hidup.

Statin adalah obat andalan dokter untuk menurunkan kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL). Obat ini memang ampuh karena bisa menurunkan kolesterol hingga 70 persen. Joseph Keenan, peneliti penyakit jantung dan profesor emeritus di University of Minnesota, juga meresepkan statin untuk banyak pasien. Namun, ternyata dia tak bisa meresepkan statin untuk dirinya sendiri.

Seperti halnya sekitar 25 persen pasien yang diberi statin, berhenti meminum obat itu dalam enam bulan. Dia mengalami efek samping berupa spasme otot. Hasil tes darah juga menunjukkan kerusakan otot.

Tidak semua pasien kolesterol tinggi memang harus minum statin. Steven Nissen dari Cleveland Clinic sangat yakin untuk mendorong pasiennya mencoba mengubah gaya hidup sebelum akhirnya terpaksa memberi statin untuk mereka. Menurut dia, ada “senjata lain” yang bisa digunakan dalam perang melawan kolesterol selain statin. Mereka yang intoleran terhadap statin bisa menerapkan enam hal dalam kesehariannya.

Mengubah gaya hidup memang tidak semanjur statin dalam menurunkan kadar kolesterol. Olahraga dan pola makan sehat secara umum bisa menurunkan kolesterol jahat sekitar 20 hingga 40 persen, dibandingkan dengan penurunan 70 persen kolesterol jahat oleh statin.

Namun, Keenan mengestimasi sekitar 70 persen pasien dengan kolesterol bermasalah bisa mengontrolnya dengan perubahan gaya hidup saja. Ia sendiri berhasil menurunkan kolesterolnya hingga 60 persen hanya dengan pola makan sehat, olahraga, dan suplementasi.

Dasar dari segala upaya penurunan kadar kolesterol jahat adalah pola makan sehat. Namun, ini bukan berarti kita harus membeli semua produk dengan label low cholesterol.

Christopher Gardner, peneliti nutrisi dari Stanford University, menekankan pola makan yang terdiri dari sayur, ikan, kacang-kacangan, gandum utuh, dan buah untuk menurunkan kolesterol bermasalah. Mengapa? Komponen yang terdapat dalam makanan dari tumbuhan secara aktif akan berinteraksi memperbaiki profil kolesterol. Di sisi lain untuk menurunkan kolesterol kita juga perlu membatasi asupan daging merah, telur, dan keju.

Sebuah penelitian pernah membuktikan bahwa pola makan sehat bekerja sebaik statin dalam menurunkan kolesterol jahat. Dean Ornish yang mendirikan Preventive Medicine Research Institute di Sausalito, California, membuktikan bahwa pendekatan pola makan sehat dipadu dengan olahraga, pengurangan stres, dan dukungan sosial bisa menurunkan kolesterol jahat hampir 40 persen dan menyebabkan plak di pembuluh arteri mengecil.

Olahraga juga komponen penting dalam pengendalian kolesterol. Olahraga teratur selama 12 minggu bisa meningkatkan kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) antara lima hingga 10 persen. Bukan hanya itu, trigliserida dan tekanan darah juga bisa diperbaiki dengan olahraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau