KOMPAS.com — Pertumbuhan dan perkembangan organ-organ dalam tubuh umumnya selesai saat seseorang memasuki usia dewasa, yaitu di atas 18 tahun. Usia tersebut ternyata juga merupakan batasan tumbuh kembangnya bola mata.
Lantas, bila mata tetap normal setelah melewati usia tersebut, mungkinkah seseorang terbebas dari gangguan kacamata selamanya?
Menurut dokter spesialis mata Setiyo Budi Riyanto, bola mata memang tidak bisa berkembang lagi setelah usia 18 tahun. Dengan demikian, gangguan refraksi yang berhubungan dengan kelainan anatomi setelah melewati usia pertumbuhan itu pun sangat minim.
"Khususnya untuk gangguan refraksi jenis miopi dan hipermetropi akan sangat jarang. Kalaupun ada, mungkin hanya seperempat," kata dia kepada Kompas Health beberapa waktu lalu di Jakarta.
Bila gangguan refraksi hanya terjadi seperempat, biasanya tidak akan terlalu mengganggu penglihatan. Karena itu, biasanya orang tidak terlalu membutuhkan bantuan kacamata untuk melihat jarak jauh ataupun jarak dekat.
Kendati untuk gangguan refraksi akan sangat sedikit, tetapi jika sudah memasuki usia 40-an, biasanya gangguan refraksi lainnya mulai terjadi. Gangguan ini disebut presbiopi atau mata tua.
Pada presbiopi, kemampuan lensa mata untuk melakukan daya akomodasi sudah menurun drastis. Akhirnya mata tak mampu untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan daya akomodasi tinggi, seperti membaca.
"Maka, pada usia 40-an banyak orang yang sudah pakai kacamata baca," ujar dokter yang berpraktik di Jakarta Eye Center ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.