- Gangguan saluran cerna, seperti diare, mual, muntah, mulas. Ini efek samping yang paling sering terjadi.
- Reaksi alergi, dari yang ringan, seperti: ruam atau gatal, hingga yang berat, seperti: pembengkakan bibir/kelopak mata, gangguan napas, dan lainnya. Berbagai penelitian juga menunjukkan, pemberian antibiotik pada usia dini akan mencetuskan terjadinya alergi di masa mendatang.
- Demam. Antibiotik yang dapat menimbulkan demam, yaitu bactrim, septrim, sefalosporoin, dan eritromisin.
- Gangguan darah. Beberapa antibiotik dapat mengganggu sumsum tulang, salah satunya kloramfenikol.
- Kelainan hati. Antibiotik yang sering menimbulkan efek ini adalah obat tuberkulosis seperti INH, rifampisin, dan pirazinamid.
- Gangguan fungsi ginjal. Golongan antibiotik yang bisa menimbulkan efek ini adalah aminoglycoside, imipenem/meropenem, dan golongan ciprofloxacin.
Jadi jelas, penggunaan antibiotik tak pada tempatnya, bahkan berlebihan tidak akan menguntungkan, justru merugikan dan membahayakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.