Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Tak Berujung: AS Sebut Covid-19 Bocor dari Lab, China Membantah

Kompas.com - 28/01/2025, 18:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber TIME

KOMPAS.com - Sejak Covid-19 merebak, para pemimpin negara, pakar penyakit menular, dan masyarakat umum sering memperdebatkan asal-usulnya. Akhirnya, muncul dua hipotesis utama: apakah virus tersebut melompat dari hewan ke manusia di pasar basah di Wuhan, kota tempat penyakit ini pertama kali muncul, atau apakah virus tersebut bocor dari laboratorium di China, kemungkinan dari Institut Virologi Wuhan.

Kebenarannya masih belum diketahui. Namun, pada 25 Januari 2025, Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat memberikan pernyataan kepada wartawan bahwa virus tersebut "lebih mungkin" berasal dari laboratorium daripada dari reservoir alami seperti kelelawar atau hewan lain di pasar Wuhan.

Kesimpulan ini tidak berdasarkan bukti baru, melainkan analisis ulang terhadap data yang sudah ada. Badan intelijen tersebut memiliki “tingkat keyakinan rendah” terhadap temuan ini, yang menunjukkan bahwa analisis tersebut didasarkan pada data yang tidak lengkap.

Oleh karena itu, CIA menyatakan bahwa mereka akan “terus mengevaluasi laporan intelijen baru yang kredibel atau informasi sumber terbuka yang dapat mengubah penilaian CIA.”

Baca juga: Virus HMPV Mirip Flu dan Covid-19, Begini Gejala dan Cara Penularannya

Meskipun sudah melakukan upaya mengurangi ketidakpastian, pengumuman itu merupakan pukulan telak bagi China, yang telah lama bersikeras bahwa laboratorium Wuhan tidak bertanggung jawab.

Menanggapi kesimpulan baru CIA, pemerintah Tiongkok menegaskan kembali posisi itu. "Penelusuran asal-usul adalah masalah sains dan penilaian apa pun tentangnya harus dibuat dengan semangat berbasis sains dan oleh para ilmuwan. Sangat tidak mungkin pandemi itu disebabkan oleh kebocoran laboratorium," kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning dalam sebuah konferensi pers.

"AS harus segera berhenti mempolitisasi dan menjadikan penelusuran asal-usul sebagai senjata, dan berhenti menjadikan pihak lain sebagai kambing hitam.," tegasnya.

Ilustrasi protokol kesehatan di lingkungan kantor.Dok. Shutterstock Ilustrasi protokol kesehatan di lingkungan kantor.

Latar belakang politik

Hanya sehari sebelum pernyataan CIA, direkturnya yang baru dilantik, John Ratcliffe, mengisyaratkan bahwa posisi baru tentang asal-usul COVID-19 akan segera diambil.

"Salah satu hal yang sering saya bicarakan adalah mengatasi ancaman dari China di sejumlah bidang, dan itu kembali ke mengapa satu juta orang Amerika meninggal dan mengapa CIA telah duduk di pinggir lapangan selama lima tahun tanpa membuat penilaian tentang asal-usul COVID," katanya dalam sebuah wawancara dengan Breitbart News.

Baca juga: Apa Fungsi WHO dan Mengapa Trump Menarik Keanggotaan

Pendekatan bertentangan terhadap Beijing tersebut merupakan pendekatan yang konsisten bagi Ratcliffe, yang menjabat sebagai Direktur CIA selama masa jabatan pertama Presiden Donald Trump.

“Kebocoran laboratorium adalah satu-satunya teori yang didukung oleh sains, intelijen, dan akal sehat,” katanya pada tahun 2023.

Menurut laporan New York Times, kesimpulan baru mengenai asal-usul virus Covid-19 sebenarnya sudah dicapai selama hari-hari terakhir pemerintahan Biden, di bawah pimpinan CIA saat itu, William Burns, dan kini Ratcliffe memerintahkan agar temuan itu dibuka dan dirilis.

Debat panas

Di awal pandemi, tepatnya pada tahun 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencapai kesimpulan yang berbeda. Bekerja sama dengan ahli epidemiologi China, mereka melakukan tinjauan ekstensif tentang kemungkinan asal-usul virus COVID-19 dan melihat penularan alami dari hewan inang ke manusia sebagai jalur yang paling mungkin.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau