KOMPAS.com - Penyanyi pop kawakan Indonesia, Emilia Contessa, meninggal dunia pukul 18.00 WIB pada Senin (27/1/2025).
Kabar duka dari wanita kelahiran 27 September 1957 ini dikonfirmasi oleh managernya, Risna Ories.
Penyebab meninggalnya ibunda dari artis Denada diungkap oleh Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan, dr Ayyub Erdianto.
Baca juga: Dedi Mulyadi Temukan Sungai Dibeton Jadi Ruko: Giliran Banjir Nyalahin Gubernur
Emilia Contessa meninggal setelah mengalami kegagalan pompa jantung mendadak dan mengakibatkan edema paru akut atau dalam istilah medis disebut acute pulmonary edema.
Apa itu edema paru akut? Dari kabar duka Emilia Contessa kita perlu mengambil pelajaran tentang penyakit ini.
Memahami penyakit dan gejalanya bisa membantu individu dan keluarga untuk lebih siap menghadapi kemungkinan serangan penyakit ini.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas tentang edema paru akut.
Baca juga: Penyebab Edema yang Sering Muncul Sebagai Kaki Bengkak
Dikutip dari Mayo Clinic, edema paru adalah kondisi yang disebabkan oleh terlalu banyaknya cairan di paru-paru.
Cairan terkumpul di banyak kantung udara di paru-paru, sehingga menyulitkan pasien bernapas.
Dalam kebanyakan kasus, masalah pada jantung menjadi penyebab edema paru. Kelompok penyebab edema paru yang berkaitan dengan masalah jantung disebut kardiogenik.
Baca juga: 8 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Bangun Tidur, Apa Saja?
Namun, penumpukan cairan di paru-paru terjadi karena alasan lain, seperti kontak dengan racun tertentu, obat-obatan, trauma pada dinding dada, dan bepergian atau berolahraga di dataran tinggi.
Edema paru yang berkembang tiba-tiba (akut) merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera.
Kondisi ini dapat menyebabkan kematian. Perawatan medis segera dapat meningkatkan harapan hidup.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala yang muncul dari edema paru akut.
Baca juga: Apa Tanda Peringatan Penyakit Paru-paru? Ini Ulasannya...
Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala edema paru mendadak meliputi: