Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 27/08/2014, 12:40 WIB
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com -
Seperti halnya serangan jantung, stroke adalah kondisi yang membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin. Penanganan yang cepat dan tepat sangat menentukan kondisi pasien selanjutnya. Sayangnya, pasien stroke sering terlambat dibawa ke rumah sakit.

Keterlambatan penanganan pasien stroke, menurut dr.Nizmah, spesialis saraf dari RS.Bunda Jakarta, kebanyakan disebabkan karena orang di sekitar atau keluarga pasien tidak tahu gejala stroke.

"Selain itu stroke juga kadang tidak menimbulkan nyeri dan gejala yang muncul ringan," katanya dalam acara media edukasi mengenai stroke yang diadakan oleh Bunda Neurocenter RS.Bunda Jakarta (26/8/14).

Gejala stroke biasanya terjadi tiba-tiba. Gejala stroke antara lain serangan lemas atau mati rasa secara mendadak pada wajah, lengan, atau kaki. Selain itu pasien juga akan mengalami sulit bicara atau memahami pembicaraan, nyeri kepala hebat, dan hilangnya keseimbangan tubuh secara mendadak.

"Waktu sangat berharga saat terjadi stroke. Kehilangan waktu berarti kehilangan lebih banyak sel otak," katanya.

Stroke terjadi karena pasokan darah ke otak mengalami gangguan, baik itu karena tersumbat atau pembuluh darah pecah. Padahal jika aliran darah ke otak terhambat, sel-sel saraf otak tidak mendapat oksigen, akibatnya sel tersebut mati.

"Jika otak 5 menit tidak mendapat suplai darah, ia akan mati. Sementara pada organ tubuh lain bisa lebih lama, misalnya pada ginjal bisa sampai 20 menit," kata dr.Ibnu Benhadi, spesialis bedah saraf.

Ibnu mengatakan, begitu gejala muncul pasien harus segera dibawa ke rumah sakit. Penanganan stroke sendiri disesuaikan dengan penyebabnya. Bila stroke disebabkan sumbatan pembuluh darah atau disebut stroke iskemik, dokter akan memberikan pengencer darah.

Sementara itu pada stroke akibat pecahnya pembuluh darah atau stroke hemoragik, bisa dilakukan pembedahan.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+