Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen IPD FK UI dan juga dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Em Yunir, mengatakan, terjadinya diabetes pada usia muda disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satu faktor yaitu mengalami obesitas atau berat badan berlebih. Coba juga cek apakah di bagian perut atau lingkar pinggang Anda melebihi normal. Untuk perempuan, ukuran lingkar perut tak boleh lebih dari 80 cm. Sementara untuk laki-laki, ukuran pinggang yang normal yaitu di bawah 90 cm. Untuk itu, segera turunkan berat badan Anda.
"Jika faktor itu ada, Anda perlu berpikir punya faktor risiko diabetes sebelum usia 40 tahun," kata Yunir di Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Yunir menjelaskan, kegemukan menjadi salah satu faktor terjadinya resistensi insulin dalam tubuh. Resistensi insulin merupakan kondisi saat insulin tidak bekerja dengan baik untuk mengontrol level gula darah. Pintu sel semakin resisten sehingga glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh dan menumpuk dalam aliran darah. Karena tubuh tidak dapat mengolah glukosa menjadi sumber energi, akibatnya penderita akan sering merasa lemas.
Beberapa gejala diabetes yaitu sering mengantuk, cepat lelah seperti ingin segera tidur atau istirahat. Waspadai juga jika sering bolak-balik kamar mandi untuk buang air kecil lebih dari biasanya, atau tiba-tiba berat badan turun meskipun sudah banyak makan.
"Jadi kalau ada faktor-faktor itu segera check up, deh. Cek gula darah dua tahun sekali," kata Yunir.
Diabetes juga bisa terjadi karena faktor keturunan. Anda bisa melihat riwayat keluarga, apakah ada orang tua atau kakek dan nenek yang menderita diabetes. Selain itu, pola makan yang tidak sehat juga menjadi pemicu diabetes seperti banyak mengosumsi makanan manis.
Jika diketahui ada anggota keluarga yang diabetes, aturlah pola makan Anda sejak usia muda. Kurangi konsumsi lemak berlebih. Jika Anda hipertensi dan kolesterol tinggi, juga bisa menjadi salah satu faktor diabetes.
Anda perlu waspada mengalami sindroma metabolik, yaitu kumpulan gangguan metabolisme dari diabetes yang dapat dideteksi dari adanya gangguan parameter lemak, kalori, dan lainnya. Menurut Yunir, jika diabetesi terkena sindroma metabolik, maka berisiko terkena penyakit jantung, stroke, maupun penyakit pembuluh darah lainnya.
Selain mengatur pola makan sehat, rutinlah melakukan aktivitas fisik maupun olahraga untuk mencegah penyakit diabetes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.