Cara Aman Atasi Varises

Varises terjadi karena pembuluh darah membesar atau melebar. Akibatnya, darah kembali ke jantung melalui pembuluh darah di kaki akibat kontraksi dari otot betis. Normalnya, katup di pembuluh darah ini mencegah darah berbalik, turun ke kaki.

"Orang yang menderita varises memiliki katup yang bocor, sehingga aliran darah masuk kembali dan terbendung. Akibatnya pembuluh darah melebar," kata ketua peneliti Dr.Julie Brittenden.

Para ahli menyebutkan, terapi laser merupakan cara terbaik untuk mengatasinya. Dalam terapi ini energi laser dipakai untuk memperbaiki pembuluh darah yang bermasalah.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 798 orang yang menderita varises dan mendapat terapi di Inggris antara tahun 2008 dan 2012. Para partisipan mendapatkan tiga jenis terapi, yakni menyempitkan pembuluh darah dengan laser, menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah, serta operasi pengangkatan pembuluh darah.

Setelah 6 bulan, para peneliti membandingkan hasil dari ketiga terapi tersebut, termasuk juga efek sampingnya.

"Hasilnya menunjukkan bahwa terapi laser adalah yang paling efektif untuk mengatasi varises. Sebenarnya ketiga terapi tersebut bisa mengurangi varises, tapi terapi laser paling rendah risiko komplikasinya,"

Gangguan varises bukan hanya mengurangi kemulusan kulit namun juga kerap menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman. "Ini karena tumit kerap bengkak, ada perubahan warna kulit, dan terkadang luka kecil di kulit," katanya.

Varises bukan hanya diderita wanita, pria juga tak kebal, namun varises lebih banyak dialami ibu hamil, orang tua, orang yang kegemukan, dan mereka yang sering berdiri dalam waktu lama.

Sayangnya, varises tidak bisa dicegah. Varises hanya bisa diperlambat perburukannya. Jika Anda sering berdiri lama, carilah waktu istirahat untuk duduk sebentar. Hindari pula kebiasaan menyilangkan kaki saat duduk. Selain itu saat duduk, istirahat, atau tidur, naikkan kaki sedikit.