Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2014, 18:10 WIB

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi bukan sekedar ukuran tekanan darah. Lebih dari itu, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius, termasuk gagal ginjal. Makin tinggi tekanan darah, maka risiko kerusakan organ-organ tubuh semakin melonjak.

Kira-kira seperlima darah yang beredar ke seluruh tubuh pada setiap denyut jantung akan melewati ginjal. Ginjal menyaring produk sisa darah dan menjaga keseimbangan garam, asam dan air dalam darah.

Menurut Roger Tan, dokter spesialis ginjal dari Gleneagles Hospital Singapura, ginjal merupakan bagian dari pembuluh darah. Saat tekanannya tinggi, ginjal harus bekerja keras.

"Tekanan darah tinggi itu bisa diibaratkan air dalam selang yang tekanannya sangat tinggi, lama kelamaan selangnya bisa pecah," kata Roger Tan, dokter spesialis ginjal dari Gleneagles Hospital Singapura, dalam acara diskusi di Jakarta (18/11/14).

Oleh karena itu tekanan darah tinggi harus dikontrol. Tekanan darah yang disarankan adalah kurang dari 130/80 mmgHg.

Penyebab darah tinggi sendiri belum diketahui dengan pasti, namun orang yang hipertensi biasanya memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga. Selain itu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung natrium juga bisa meningkatkan tekanan darah.

Ginjal berfungsi mengatur jumlah natrium yang disimpan atau ditahan tubuh, yang berarti juga mengatur volume air dalam tubuh. Sedangkan natrium bersifat menahan air. Karena itu semakin banyak natrium dalam tubuh semakin banyak pula air dalam darah. Kelebihan air dalam darah ini akan meningkatkan tekanan darah.

"Saat ini sudah banyak obat-obatan yang bagus dan aman, sehingga tak ada alasan untuk tidak mengontrol hipertensi. Yang sulit dipantau dokter sebenarnya adalah pola makan. Dokter hanya bisa menganjurkan," kata Tan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com