Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2014, 09:54 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit ginjal merupakan penyakit yang mematikan. Penyakit ini perlahan menurunkan fungsi ginjal sehingga suatu saat dapat berujung pada gagal ginjal. Dalam kondisi tersebut pilihan terapinya hanyalah cuci darah berkala atau melakukan pencangkokan ginjal yang biayanya mencapai ratusan juta.

Oleh karena itu, aat terdeteksi menderita gangguan ginjal, seseorang harus segera mendapat terapi yang memadai untuk memperlambat perjalanan penyakit. Akan tetapi, masih banyak orang yang berpikir konsumsi obat-obatan justru akan memperparah penyakit ginjal.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam ginjal dan hipertensi FKUI/RSCM Parlindungan Siregar, inilah kesalahpahaman yang perlu dibenahi.

"Orang dengan penyakit ginjal kronik harus minum obat untuk mencegah perkembangan penyakit yang terlalu cepat. Obat-obatan yang diminum jangka panjang tidak akan merusak ginjal," tandasnya saat dihubungi Kompas Health, Jumat (29/8/2014).

Penyakit ginjal kronik biasanya disebabkan oleh penyakit lain seperti hipertensi atau diabetes. Karena itu, untuk mencegah ginjal bertambah rusak, seseorang harus mengelola penyakit penyebabnya dengan cara rutin mengonsumsi obat.

Parlindungan menegaskan, obat yang dibutuhkan untuk mengelola penyakit perlu diminum hingga akhir hayat. Dan obat-obatan itu pun sudah didesain untuk konsumsi dalam jangka panjang sehingga tidak akan merusak ginjal.

Obat-obatan yang konsumsi jangka panjangnya dapat merusak ginjal adalah obat-obat pereda rasa sakit seperti ponstan atau ibuprofen. Obat-obatan jenis ini bila diperlukan maka harusnya dikonsumsi sekali-sekali saja, tidak jangka panjang.

Selain konsumsi obat-obatan, untuk memperlambat perkembangan dari penyakit ginjal kronik, terapi lainnya adalah hemodialisis atau yang dikenal dengan istilah awam cuci darah. Ginjal merupakan organ yang berfungsi dalam menyaring racun di tubuh. Bila fungsi dari organ ini berkurang maka dibutuhkan cara untuk mengeluarkan racun, dan hemodialisis merupakan salah satu caranya.

Untuk menjaga kebugaran, Parlindungan juga menyarankan pasien untuk mengontrol pola makan dan aktivitas fisiknya. Pola makan yang disarankan adalah pola makan rendah protein dan tidak terlalu banyak mengandung sayur atau buah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau