Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2014, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Hampir semua jenis botol minuman menggunakan wadah yang terbuat dari plastik. Sifatnya yang ringan dan kuat membuat bahan plastik lebih banyak dipakai orang dibanding dengan kemasan dari bahan lain.

Plastik adalah bahan sintetis yang diproduksi dengan menggunakan segala macam senyawa. Meski ada beberapa jenis plastik, misalnya plastik PET, aman untuk digunakan, tapi botol plastik sebenarnya dimaksudkan hanya dipakai sekali.  

Kemasan plastik sebenarnya menimbulkan masalah jika benda ini didaur ulang dan dipakai kembali. Ini karena  plastik yang terurai akan melepaskan zat kimia yang disebut Bisphenol A (BPA) ke dalam air.

BPA ini memiliki beberapa efek negatif pada hormon tubuh, meliputi:
- Gangguan perilaku
- Menurunkan imunitas
- Pubertas dini pada anak perempuan
- Masalah kesuburan
- Menurunkan jumlah sperma
- Gangguan belajar
- Diabetes
- Obesitas
- Kanker prostat dan payudara

Botol plastik juga mengandung zat kimia yang disebut phthalates, zat yang membantu pembuatan plastik PVC lebih fleksibel. Phthalates telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti kanker hati, menurunkan jumlah sperma dan masalah reproduksi lainnya.

Saat ini memang sudah banyak botol plastik yang berlabel BPA-free atau bebas kandungan bhisphenol. Untuk amannya, pilihlah botol plastik dengan label tersebut, terutama plastik yang dipakai untuk botol susu atau wadah makanan anak.

Dampak lingkungan

Seperti yang diketahui bahwa plastik berdampak buruk bagi lingkungan. Plastik dapat terurai tergantung pada jenis plastik yang digunakan dan proses terurainya bisa berlangsung antara 450 sampai 1.000 tahun.  

Sekitar 50 miliar botol plastik digunakan setiap tahun di seluruh dunia, sehingga lokasi pembuangan sampah hampir tidak akan cukup untuk menampung semuanya.

Jika sebuah botol bisa menampung satu liter air, dibutuhkan tiga liter air untuk membuatnya. Setelah botol diproduksi, air ini tidak dapat digunakan untuk hal lain sehingga langsung dibuang.

Selain itu, 17 juta barel minyak digunakan untuk memproduksi botol-botol ini setiap tahun. Bahan bakar sebanyak itu bisa bisa menggerakkan satu juta mobil sepanjang tahun. Belum lagi bahan bakar yang diperlukan untuk mengangkut botol tersebut cukup besar karena beratnya bertambah setelah diisi penuh dengan air.
 
Secara keseluruhan, dari segi kesehatan dan lingkungan tentu jauh lebih baik jika Anda menggunakan botol kaca dan bukan yang plastik. (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau