1. Diet Paleo menggambarkan cara makan manusia purba.
Pada dasarnya diet paleo memasukan semua jenis makanan yang juga dimakan oleh leluhur kita. Yang membedakan adalah sumber makanan yang kita makan tidak sama. Kita tidak perlu repo-repot harus berburu untuk mendapatkan sumber maknan yang kita inginkan, cukup dengan membelinya Anda sudah dapat menikmati makanan yang diinginkan.
"Sebagian besar daging yang tersedia di supermarket berasal dari jenis sapi yang diberi pakan campuran biji-bijian gandum. Daging di zaman modern ini juga dipenuhi hormon," kata Dr.Sarah Gottfried, penulis buku The Hormon Cure. Sebaiknya pilih daging organik, yakni sapi yang 100 persen makan rumput.
2. Sedikit lemak sehat baik tak masalah bagi kolesterol
Program diet paleo juga meliputi 39 persen asupan harian yang berasal dari lemak. Padahal United States Department of Agriculture hanya merekomendasikan 35 persen.
Meskipun terlalu banyak lemak jenuh terkait langsung dengan kolesterol yang tinggi, sebuah penelitian di European Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang-orang yang menjalani diet paleo secara signifikan mampu mengurangi kadar LDL atau kolesterol "buruk".
Walau begitu, lebih ditekankan untuk mengonsumsi lemak sehat dalam diet Anda. Potongan daging yang mengandung sedikit lemak, ikan, minyak kelapa dan kacang-kacangan merupakan pilihan yang baik.
3. Berkurangnya asupan kalsium harian
Produk yang berasal dari susu memang tidak direkomendasikan dalam diet ini, yang berarti asupan kalsium harian bisa berkurang. Tapi kita bisa mendapatkan kalsium dan vitamin D dari sumber lain. Misalnya saja sayuran hijau dan kacang almond.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan