Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2015, 17:04 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengaku turut prihatin atas kasus meninggalnya dua pasien Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang. Nila mengaku pertama kali mengetahui adanya peristiwa itu dari Sekretaris Jenderal Kemenkes Untung Suseno Sutarjo pada Sabtu (14/2/2015) pagi.

"Pada kejadian dua pasien yang mengalami meninggal dunia, tentu saya terkejut dan sangat prihatin dalam hal ini," ujar Nila dalam jumpa pers di Gedung Kementerian (Kemenkes) RI, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Saat kejadian itu, Nila sedang berada di Bali untuk mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas).  Ia mengaku langsung berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Maura Linda Sitanggang.

"Kalau sudah disebut ada kesalahan obat kami tentu minta BPOM mengawasi obat," kata Nila.

Kementerian Kesehatan pun berharap kasus ini tak terjadi lagi. Atas kejadian ini, seluruh produk Buvanest Spinal ditarik dari pasaran. Begitu pula dengan produk asam traneksamat untuk dua batch yang berdekatan.

Sebelumnya diberitakan, dua pasien di RS Siloam Karawaci, Tangerang meninggal dunia setelah diberi injeksi Buvanest Spinal produk PT Kalbe Farma. Namun, setelah tindakan itu kedua pasien mengalami gatal-gatal, hingga kejang. Pasien adalah seorang wanita yang menjalani operasi caesar dan seorang laki-laki yang menjalani operasi urologi.

Keduanya langsung dibawa ke ruang ICU. Namun, kurang dari 24 jam nyawanya tak tertolong. Sementara itu, untuk pasien yang menjalani operasi caesar, bayinya selamat.

Hasil pemeriksaan sementara, Buvanest Spinal yang diberikan ternyata bukan berisi Bupivacaine yang merupakan obat bius, akan tetapi berisi asam traneksamat golongan antifibrinolitik yang bekerja mengurangi pendarahan. Pihak RS Siloam mengaku sudah melakukan tindakan operasi sesuai prosedur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com