- Meningkatkan sensitivitas insulin
Beberapa penelitian menemukan bahwa pola makan tinggi serat selama seminggu atau sebulan bisa menurunkan penanda biologi resistensi insulin. Ini karena serat memiliki efek antiinflamasi.
Selain itu, asam lemak rantai pendek yang diproduksi serat ketika difermentasi dalam usus bisa menghambat dipecahnya cadangan lelmak tubuh menjadi asam lemak bebas. Dipecahnya cadangan lemak juga akan menyebabkan resistensi insulin.
- Memperlambat pelepasan glukosa ke aliran darah
Serat larut memiliki efek memperlambat proses pencernaan. Ini berarti karbohidrat yang kita makan lebih lambat dipecah menjadi glukosa. Akibatnya pelepasan glukosa dalam darah setelah kita makan bisa lebih lambat dan gula darah tidak langsung menjadi tinggi.
- Memberi sinyal ke liver untuk mengurangi glukosa
Proses fermentasi di usus yang memberi sinyal tubuh untuk lebih responsif pada insulin ternyata juga akan menekan produksi glukosa di liver.
- Membuat perut lebih kenyang
Jika kita mengonsumsi makanan tinggi serat, kita akan merasa lebih kenyang dan tidak cepat lapar di antara waktu makan. Serat larut juga memperlambat perjalanan makanan ke saluran pencernaan, sehingga nutrisi diserap lebih lambat. Ini juga bisa membuat kita merasa lebih puas setelah makan.
- Menjaga berat badan
Kebiasaan mengasup makanan tinggi serat juga bisa membuat kita lebih gampang menjaga berat badan. Makin banyak serat yang diasup, makin rendah berat badan dan lemak tubuh.