Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Kawat Gigi di Usia Dewasa Apakah Efektif?

Kompas.com - 02/01/2025, 12:25 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber CNA

KOMPAS.com - Pemakaian kawat gigi pada umumnya dilakukan saat anak menginjak usia remaja atau ketika gigi permanennya mulai tumbuh. Lantas, apakah hasilnya akan sama efektif jika perawatan ortodonti ini baru dilakukan di atas usia 30-an?

Pemakaian kawat gigi di usia dewasa saat ini terus meningkat, setidaknya hal itu terlihat di beberapa klinik di Singapura. Tujuannya untuk meratakan gigi, gigitan yang lebih baik, atau membuat lebih percaya diri. Peminat perawatan ini bukan hanya orang dewasa tapi juga orang yang sudah berusia 60, bahkan 70 tahun.

Menurut dokter senior Elaine Tan, kepala departmen ortodonti di National Dental Centre Singapura (NDCS), terjadi peningkatkan pasien orthodonti dewasa sekitar 3-5 persen pertahun.

Pada dasarnya tidak ada batasan usia untuk menggunakan kawat gigi. Bahkan pada lansia yang ingin meningkatkan kesehatan gigi dan mulutnya, pakai kawat gigi pun bukan hambatan.

"Usia 30-an kalau mau pakai kawat gigi masih efektif kok. Intinya kasus itu memang ada indikasi orto cekat. Saya sendiri pakai kawat gigi di usia 30 tahun," kata drg.Citra Kusumasari Sp.KG, kepada Kompas.com.

Baca juga: Agar Bentuk Gigi Tetap Rapi Setelah Kawat Gigi Dilepas

Sebagian pasien dirujuk untuk perawatan ortodonti untuk memperbaiki kondisi yang lebih rumit, seperti gigi yang tidak rata yang kompleks serta bibir dan langit-langit sumbing, sementara pasien lagi karena alasan lebih sederhana yang menginginkan senyum lebih percaya diri.

"Kami memperhatikan peningkatan tren pasien usia 20-30an tahun yang mencari perawatan ortodonti. Biasanya karena ada peristiwa besar yang akan dihadapi seperti menikah, melakukan wawancara kerja, atau karena memang ingin meningkatkan penampilan," kata Dr.Koo Chieh Shen, konsultan dri KKH's Dental Service and Cleft and Craniofacial Dentistry Unit.

Bagi sebagian besar orang, gigi yang rapi bukan hanya memperbaiki tampilan senyum tapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan citra profesional.

Tak heran jika orang dewasa yang cenderung sudah lebih mapan secara finansial memiliki daya beli yang besar untuk memperbaiki penampilan giginya.

Dijelaskan oleh dr.Tan, kawat gigi juga bermanfaat untuk pasien henti napas saat tidur (sleep apnea). Dikombinasikan dengan operasi rahang, perawatan ortodonti akan meningkatkan aliran udara dan mengurangi gangguan napas saat tidur dengan cara memperlebar lengkung gigi dan meratakan gigi.

Baca juga: Apa Saja Efek Gigi Ompong? Ini 3 Hal yang Bisa Terjadi...

Perhatikan syaratnya

Meski pun usia bukan halangan untuk memakai kawat gigi, tetapi ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi.

"Gusi yang sehat sangat penting untuk pergerakan gigi yang memadai karena gusi memberi dukungan yang dibutuhkan untuk perawatan. Selain itu, memiliki jumlah gigi yang cukup untuk menahan kawat gigi juga penting untuk memastikan keberhasilan penyelarasan gigi," paparnya.

Orang dewasa yang ingin memakai kawat gigi juga harus menyadari bahwa perawatannya kemungkinan besar akan lebih lama dibandingkan dengan pasien usia muda.

"Ini memang berbeda tidap kasus, tapi secara umum dokter akan menginformasikan pada pasien bahwa perawatan ortodonti pada usia dewasa memakan waktu 6 bulan lebih lama dibandingkan pada pasien remaja," kata dr.Koo.

Durasi perbaikan gigi tersebut terjadi karena gerakan gigi cenderung lebih lama pada orang dewasa akibat struktur tulang yang lebih padat. Secara umum perawatan ortodonti akan makan waktu dua tahun paling cepat, dengan kontrol rutin setiap satu sampai tiga bulan sekali.

Baca juga: Jangan Sembarangan Memutihkan Gigi, Efeknya Jadi Kuning

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau