Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/04/2015, 12:29 WIB
|
EditorLusia Kus Anna


KOMPAS.com
 — Banyak orang yang sudah tertular kuman tuberkulosis (TB), tetapi tidak sakit. Hal itu terjadi karena kuman TB hanya "tidur" di dalam tubuh atau dikenal dengan TB laten. Jika daya tahan tubuh seseorang menurun, kuman TB dapat bangkit sehingga membuat seseorang sakit TB.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama mengatakan, salah satu hal yang bisa membangkitkan kuman TB adalah merokok.

"Sebanyak 20 persen TB berhubungan dengan rokok. Perokok dua sampai tiga kali lebih sering sakit kalau sudah TB laten. Menurut penelitian, orang perokok TB jadi lebih sering kambuh," kata Tjandra beberapa waktu lalu di Jakarta.

Guru Besar Ilmu Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan, perokok pun lebih rentan tertular TB. Ia menjelaskan, racun-racun dalam asap rokok dapat merusak paru-paru manusia dan menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya, tubuh tak dapat menangkal kuman TB dan mengaktifkan kuman TB laten.

Pasien TB pun harus berhenti merokok. Jika tidak, TB akan sulit disembuhkan atau menjadi penyakit yang lebih parah.

"Kalau merokok, pengobatannya jadi lebih lama. Jika setelah sembuh lalu kembali merokok, ya bisa kambuh lagi," ujar Tjandra.

Menurut Tjandra, masalah rokok penting ditanyakan kepada pasien TB. Dokter harus menanyakan apakah pasien TB memiliki kebiasaan merokok. Dokter kemudian akan meminta pasien untuk berhenti merokok. 

Bahkan, dokter bisa membantu pasien melakukan langkah-langkah untuk berhenti merokok. Setelah sembuh, pasien TB perokok pun sebaiknya dikontrol agar tidak kembali merokok.

Untuk mengobati penyakit ini, pasien TB harus rutin minum obat selama 6 bulan. Jika tidak patuh minum obat atau berhenti di tengah jalan, pasien bisa menjadi kebal dengan obat atau multidrug resistance (MDR) TB. Pengobatan akan menjadi lebih lama, yakni 1,5 hingga 2 tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+