Menggunakan data Women's Health Study, survei yang mengikuti kesehatan selama 9 tahun, para ahli menganalisa pengalaman stres 267 wanita yang menderita serangan jantung selama periode studi. Usia wanita tersebut rata-rata 56 tahun.
Sebagai perbandingan, mereka juga mengamati 281 wanita dengan faktor risiko sama tapi tidak mengalami serangan jantung.
Di awal penelitian para responden telah memberikan informasi tentang pengalaman hidup yang membuat stres, seperti cedera, kehilangan pekerjaan, pasangan selingkuh, dan sebagainya, dalam 5 tahun terakhir.
Ternyata yang paling meningkatkan risiko serangan jantung para wanita tersebut adalah masalah keuangan, terutama pada mereka yang penghasilannya lebih rendah.
Selain itu, pengalaman traumatik seperti sakit parah atau kematian pasangan dan anak, juga meningkatkan risiko serangan jantung sampai 65 persen.
Seperti halnya pengaruh stres yang berbeda pada pria dan wanita, demikian pula halnya dengan penyakit jantung. Walau pria lebih rentan menderita serangan jantung, tapi pada wanita serangan jantung berdampak lebih fatal.
Sekitar 25 persen wanita yang pernah serangan jantung akan meninggal dalam kurun waktu setahun, sementara pada pria angkanya hanya 20 persen. Perawatan di rumah sakit juga akan lebih lama pada wanita yang mengalami serangan jantung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.