Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Ketat dan Olahraga Berlebihan Memicu Bau Mulut

Kompas.com - 01/08/2015, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Kesal karena akhir-akhir ini Anda merasa bau mulut mulai mengganggu tapi tak tahu penyebabnya?

Menurut penelitian yang dilakukan CB12—sebuah produk kebersihan gigi—sepertiga orang-orang di dunia tidak mengetahui bahwa diet ketat dan dan olahraga berlebihan bisa menyebabkan bau mulut.

Dr. Luke Thorley, dokter gigi sekaligus juru bicara CB12 mengatakan, olahraga berlebihan memicu dehidrasi. Akibatnya, jumlah air liur lebih sedikit sehingga tidak bisa membersihkan plak di mulut dengan baik dan nafas kita pun bau. Melewatkan sarapan juga pemicu bau mulut. Makanan yang kita konsumsi pertama kali bisa membantu merangsang air liur yang telah habis saat kita tidur.

Dr. Luke mengatakan, jenis diet yang menyebabkan tubuh memecah lemak menghasilkan sebuah fenomena yang dikenal di kalangan gizi sebagai ‘napas unta’. “Jika kita menjalankan diet rendah karbohidrat seperti Atkins, tubuh kita akan mengalami ketosis (sebuah keadaan metabolik di mana pasokan energi tubuh berasal dari jumlah keton dalam darah) menyebabkan bau tak menyenangkan pada mulut,” paparnya.

Aksi apapun yang menyebabkan dehidrasi atau yang mengubah keseimbangan pH dalam mulut, bisa membuat bakteri berkembang. Itulah sebabnya diet ketat dan dan olahraga berlebihan bisa menyebabkan bau mulut.

Selain itu, naik pesawat juga bisa menyebabkan nafas tak sedap. Perubahan tekanan dan kelembaban udara mengurangi aktivitas kelenjar ludah. “Jumlah produksi air liur yang sedikit menciptakan lingkungan sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan nafas tak sedap,” jelas dr. Luke.

Mengonsumsi minuman seperti kopi dan wine sedikit berpengaruh pada bau mulut. Kopi bersifat diuretik sehingga membuat kita cepat dehidrasi. Jika sudah begitu, produksi air liur terhambat. Mengonsumsi cemilan-cemilan manis juga menyebabkan bau mulut karena menyediakan bakteri tersebut ‘makanan’ dan akhirnya berkembang biak di mulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau