Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kematian Ibu dan Bayi di Jabar Turun Tipis

Kompas.com - 21/08/2015, 10:23 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jumlah kematian ibu dan bayi di Jawa Barat turun tipis. Bahkan kini, Jabar berhasil turun ke peringkat tiga secara nasional setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Staf Bagian Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Jawa Barat, Luqman Yanuar mengatakan, sejak 2010-2014 terjadi penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Namun tidak menutup kemungkinan, jiga angka yang dilaporkan pemerintah kota/kabupaten tersebut ada yang disembunyikan.

"Kita senang angka di Jabar menurun. Tapi kalau ada data yang disembunyikan, tiba-tiba angka akan meningkat lagi di 2015 dan 2016," ujar Luqman di Bandung, Jumat (21/8/2015).

Ia menjelaskan, jumlah kematian ibu di Jabar pada 2010 sebanyak 804 kasus, pada 2011 sebanyak 850 kasus, pada 2012 sebanyak 804 kasus, pada 2013 sebanyak 781 kasus, dan pada 2014 sebanyak 748 kasus.

Sementara jumlah kematian anak pada 2010 sebanyak 4.982 kasus, 2011 sebanyak 5.142 kasus, 2012 sebanyak 4.803 kasus, 2013 sebanyak 4.306 kasus, dan 2014 sebanyak 3.979 kasus.

Jika dilihat dari daerah, penyumbang terbesar kasus AKI di Jabar adalah Kabupaten Bogor sebanyak 71 kasus, Kabupaten Karawang 59 kasus, Kabupaten Indramayu 54 kasus, Kabupaten Cirebon dan Cianjur 49 kasus, serta Kabupaten Bandung 48 kasus.

Sementara jumlah kematian bayi tertinggi adalah Kabupaten Sukabumi sebanyak 403 kasus, Kabupaten Indramayu 308 kasus, Kabupaten Tasikmalaya 298 kasus, Kabupaten Garut 217 kasus, Kabupaten Bogor 216 kasus, dan Kabupaten Cirebon 206 kasus.

"AKI tertinggi ada di Bogor karena jumlah penduduknya juga banyak," ucapnya. Luqman berharap kasus kematian ibu dan bayi terus menurun agar bisa mengejar target Millenium Develpoment Goals (MDGs).

Berdasarkan Survasi Demografi Kependudukan Indonesia 2012, AKI Indonesia adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup, padahal target MDG’s adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara AKB Indonesia adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan target MD’s 23 per 1.000 kelahiran hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com