Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2015, 17:00 WIB
EditorLusia Kus Anna
KOMPAS.com - Menurut para ahli, semua hal di dunia modern mulai dari teknologi hingga kebiasaan makan bisa mengikis kemampuan otak kita, menyerang pusat syaraf dan membuat kita lebih lambat dan kurang gagasan. Para peneliti mulai mengkhawatirkan fenomena ini, karena skor IQ manusia saat ini semakin menurun. Inilah 5 kebiasaan sehari-hari yang menurunkan IQ:

1. Mengonsumsi makanan tinggi lemak
Mengonsumsi lemak jenuh dalam porsi besar seperti bacon, roti panggang dan telur dadar menghambat fungsi dopamin otak, neurotransmitter penting yang bertanggung jawab untuk motivasi. Studi dari University of Montreal menemukan bahwa konsumsi lemak yang tinggi menyebabkan “gangguan fungsi sirkuit otak sehingga menyebabkan gangguan mood, kecanduan narkoba, dan makan berlebihan”.

Sama seperti narkotika, semakin banyak lemak jenuh yang kita konsumsi, maka semakin besar kita menginginkannya lagi supaya mendapatkan “perasaan senang”.

2. Multitasking
Earl Miller, ahli syaraf di Massachusetts Institute of Technology, mengatakan: “Otak kita tidak terpasang untuk multitasking. Ketika orang-orang berpikir sedang multitasking, sebenarnya mereka hanya berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya dengan cepat. Dan setiap kali mereka melakukan hal tersebut, ada ‘biaya kognitif’ yang dikeluarkan,”.

Saat multitasking, kita menggunakan glukosa yang merupakan ‘bensin otak’ lebih cepat, sehingga membuat pikiran kita bekerja dua kali lebih banyak dan kelelahan.

Mengecek e-mail di tengah-tengah pekerjaan bisa menurunkan IQ kita hingga 10 poin. Miller menambahkan, multitasking bisa membahayakan kita. Contohnya saat menyetir sambil menelepon. Kapasitas kognitif kita yang terbatas menandakan kita tidak bisa fokus pada tugas yang terlalu banyak.

3. Googling
Memiliki informasi tak terbatas setiap saat, merupakan keberuntungan sekaligus bencana bagi syaraf. Dengan mudah bisa mencari alamat, resep, nomor telepon, melalui Google berarti kita jadi tidak terlalu mengandalkan memori sendiri. Hipokampus otak berhubungan dengan ingatan yang paling baru.

Googling mempengaruhi teknik penyimpanan memori tersebut. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan Columbia University menunjukkan saat ini kita lebih mungkin untuk mengingat di mana kita menyimpan informasi daripada isi informasi itu sendiri. Microsoft mengatakan, rentang ingatan otak kita telah menurun, dari rata-rata 12 detik 15 tahun yang lalu, menjadi 8 detik saat ini.

4. Terlalu banyak gula
Studi UCLA di tahun 2012 yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa terlalu banyak fruktosa – gula yang ditemukan pada buah-buahan, madu dan sayuran – efektif memperlambat otak dengan mempengaruhi kemampuan insulin untuk membantu sel-sel otak mengubah gula menjadi energi untuk berpikir. Namun, mengonsumsi omega 3 bisa melawan masalah tersebut.

5. Mengunyah permen karet
Belum lama ini, kita masih mengira bahwa mengunyah permen karet baik untuk kesehatan kita. Ahli syaraf, Earl Miller mengatakan: “Mengunyah permen karet merupakan latihan fisik yang memperlancar aliran darah ke otak, meningkatkan fungsi kognitif dengan memberikannya energi ekstra,” katanya.

Namun, eksperimen terbaru justru menunjukkan hal berbeda. Mengunyah permen karet justru mengalihkan perhatian partisipan dari tugas mengingat jangka pendek seperti mempelajari urutan barang dari sebuah daftar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com