Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2015, 18:01 WIB
Lily Turangan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan kita pasti menganggap menunggu dokter adalah hal yang lumrah. Bisa jadi demikian, tapi masalahnya berapa lama kita harus menunggu?

Menunggu dokter yang lama tak kunjung datang atau memanggil nama kita, bukan monopoli negara kita saja. Di negara maju seperti Amerika Serikat juga sama. Dr. Sachin Jain, Direktur Medis Cerritos, CareMore Health System di California mengatakan,  isu yang sering terjadi (di negaranya) adalah tidak ada cara yang bisa dianggap paling tepat bagi pasien untuk dapat menebak seberapa sibuknya dokter pada hari pasien datang.

Situasi gawat, tak terduga, dan perlu diagnosa mendalam sering datang sehingga dokter terpaksa menunda pasien yang menurut jadwal harusnya sudah diperiksa. Selain itu, pasien rawat inap sering muncul di pikiran para dokter Rumah Sakit dan tanpa disengaja menjadi prioritas mereka. Pemeriksaan dan kontrol pasien-pasien rawat inap ini sering makan waktu lama, bahkan bisa setengah hari.

Hal lain yang membuat pasien menunggu lama adalah dokter tertahan kemacetan, masih ada pasien atau operasi di rumah sakit lain (dokter paruh waktu) dan dokter lupa mengabarkan jika terlambat atau tidak datang.

Meski demikian, bukan tidak ada cara bagi Anda untuk mempercepat giliran. Berikut tujuh langkah yang bisa Anda lakukan untuk memangkas waktu tunggu di dokter atau rumah sakit.

 

1. Daftarkan diri sebelumnya

"Cara paling efektif mengurangi waktu tunggu adalah dengan mendaftar atau membuat perjanjian terlebih dulu. Selain bisa bertanya jadwal praktik dokter, pihak RS dan pasien bisa memperkirakan waktu pemanggilan berdasarkan nomor urut antrian," demikian kata dr. Ade Nirmala Chandra, seorang praktisi manajemen perumahsakitan di Jakarta.

Cara perjanjian dengan dokter bisa dilakukan via telepon atau internet. Beberapa rumah sakit telah  memiliki aplikasi pendaftaran online baik melalui website atau aplikasi khusus yang ada di komputer atau ponsel. Pendaftaran bisa dilakukan beberapa hari atau beberapa jam sebelum berangkat.

Ada dua jenis dokter di rumah sakit, yakni paruh waktu dan penuh waktu. Dokter penuh waktu adalah karyawan di rumah sakit, sehingga bisa ditemui pada jam kerja. Dokter paruh waktu biasanya hanya datang pada jam praktiknya saja. Jadwal ini yang sebaiknya diketahui oleh pasien. Jadwal dokter dapat dilihat di brosur RS dan website. 

Jika pendaftaran dilakukan beberapa hari sebelumnya, satu atau dua jam sebelum berangkat ada baiknya Anda telepon lagi ke klinik atau rumah sakit untuk memastikan bahwa dokter yang bersangkutan hadir dan tepat waktu pada hari itu.

 

2. Pilih waktu yang sepi

Ini adalah hal sederhana yang masih jarang kita lakukan. Anda punya nomor telepon dokternya? Jika tidak, Anda pasti bisa cari tahu nomor telepon klinik atau rumah sakitnya. Minta disambungkan ke suster jaga pendamping dokter yang akan Anda tuju dan tanyakan pukul berapa sebaiknya Anda dating dan hari apa biasanya antrian agak sepi.

3. Pertimbangkan untuk menggunakan layanan darurat

Beberapa rumah sakit memiliki klinik rawat jalan darurat. Anda bisa mempertimbangkan layanan ini jika penyakit yang Anda alami tidak memerlukan tenaga spesialis dengan segera, karena kebanyakan dokter di unit layanan darurat adalah dokter umum.

4. Komplain dengan sopan

Ini bukan hal tabu asal dilakukan dengan manis. Kuncinya ada di pemilihan bahasa. Katakan kepada resepsionis atau suster jaga, "Berapa lama lagi saya harus menunggu? Bisakah Anda memberitahu dokter, bahwa saya sudah menunggu hampir satu jam? Saya sudah kesakitan (atau saya hanya punya waktu sampai pukul tiga sore, misalnya)."

5. Siapkan dokumen yang diperlukan

Pasien yang ditanggung asuransi, baik swasta atau pemerintah, biasanya harus melampirkan dokumen seperti KTP dan fotokopinya, kartu asuransi dan fotokopinya, formulir tertentu yang harus diisi (cek apakah Anda bisa mengunduh formulir ini via internet). Siapkan dan isi di rumah. Jangan andalkan kedai fotokopi di klinik atau rumah saki,t karena biasanya antrian di sana juga penuh.

"Membawa tanda pengenal/ ID dan kelengkapan berkas yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan asuransi/perusahaan masing-masing sangat membantu mengurangi waktu petugas, untuk melakukan konfirmasi ketika pendaftaran ulang di RS," kata dr. Nirmala.

6. Produktif ketika menunggu

Maksudnya, lakukan sesuatu yang berguna terkait sesi pemeriksaan dengan dokter. Misalnya, buat daftar gejala penyakit yang Anda rasakan, daftar pertanyaan yang ingin ditanyakan, riwayat kesehatan dan pengobatan yang pernah Anda terima, alergi obat yang Anda derita jika ada. Ini akan sangat memangkas waktu ketika Anda sudah berhadapan dengan dokter. Plus, membantu dokter memahami kondisi Anda secara lebih menyeluruh.

7. Pertimbangkan dokter lain

Masih banyak dari kita memilih dokter berdasarkan kabar tentang banyaknya pasien yang datang ke dokter itu. Dengan kata lain, kita menganggap dokter dengan antrian pasien panjang seperti ular adalah dokter yang terbaik. Bisa jadi demikian, namun bisa juga tidak. Ada kemungkinan lain yang menyebabkan seorang dokter memilikin sangat banyak pasien selain karena keahliannya. Misalnya, karena ia ramah, karena kliniknya nyaman, atau letaknya strategis.

Mempertimbangkan dokter atau klinik lain yang tidak seramai dokter atau klinik pilihan pertama Anda adalah langkah yang bijak, jika Anda tidak ingin menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menunggu.

Menurut dr. Nirmala, agar waktu tunggu tidak molor, perlu kerjasama antara dokter dan pasien. Dokter diharapkan datang tepat waktu agar praktik dapat berlangsung sesuai jadwal. Pasien yang akan datang terlambat atau batal datang, harap memberi kabar agar tidak mengganggu waktu tunggu orang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com