Studi yang dilakukan di Cina ini, menugaskan anak-anak dari kelas 1-12 untuk menambah aktivitas di luar rumah selama 40 menit. Para peneliti juga meminta para orangtuanya untuk memotivasi anaknya melakukan hal tersebut.
Setelah tiga tahun, tingkat myopia (rabun jauh) – sebuah kondisi di mana pasien hanya bisa melihat objek yang dekat saja – menurun hingga lebih dari 9 persen pada 30,4 persen anak-anak yang bermain di luar lebih lama. Hal ini membuktikan, anak-anak yang sering main di luar rumah, risiko rabunnya menurun.
“Studi kami menemukan perbedaan mutlak hingga 9,1 persen dalam penurunan kasus rabun jauh. Selama tiga tahun ini, rata-rata kasus rabun jauh berkurang 23 persen,” kata para peneliti.
Untuk anak-anak yang terlanjur mengalami rabun jauh, mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena rabun jauh ekstrim bahkan bisa kehilangan penglihatan.
Kaitan antara anak-anak yang sering main di luar rumah, risiko rabunnya menurun belum begitu jelas, namun para peneliti menyatakan studi ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Penyakit rabun jauh telah mencapai level “wabah” di Asia Timur dan Tenggara. Dengan jumlah 90 terbanyak terbanyak menyerang anak-anak yang baru lulus SMA.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.