Lemak yang ada di tubuh kita sebagian besar merupakan lemak putih, hasil dari kelebihan kalori yang dismpan. Di samping itu, ada pula brown fat, yang bukannya disimpan dalam tubuh tetapi dibakar untuk memberikan panas dan menjaga tubuh tetap hangat.Lemak jenis ini banyak dijumpai pada bayi baru lahir yang belum mampu mengatur suhu tubuh dan mereka membutuhkan lemak cokelat ini agar tetap hangat.
Ketika menjadi dewasa, kita kehilangan banyak lemak cokelat itu. Hanya tersisa sedikit, sekitar satu sendok teh, di daerah leher dan bahu yang diperlukan untuk menjaga suhu tubuh.
Lemak putih jumlahnya sekitar 20 sampai 25 persen berat tubuh kita sementara lemak cokelat hanya terdapat 3 sampai 7,5 persen saja. Baru-baru ini ilmuwan mulai meneliti cara mendapatkan lemak cokelat lebih banyak lagi.
Ilmuwan menemukan, paparan suhu dingin dapat memicu konversi lemak putih yang tak sehat menjadi lemak cokelat pembakar energi dan pemroduksi panas. Salah satu riset menemukan Viagra dapat membantu mengubah lemak putih menjadi cokelat.
Viagra yang dikenal sebagai obat disfungsi ereksi bekerja merilekkan otot-otot halus penis dan meningkatkan aliran darah. Namun studi-studi lain menemukan tikus yang diberi obat tersebut dalam jangka lebih panjang cenderung tak mengalami kegemukan, bahkan ketika mereka diberi makan tinggi lemak.
Mempublikasikan penelitiannya di jurnal Federation of American Societes for Experimental Biology, periset mengatakan penemuan ini membuktikan obat tersebut mampu secara efektif membakar lemak yang tak sehat. Namun bagaimana kerja obat tersebut melakukan pembakaran lemak masih belum diketahui.
Satu teori menyebutkan obat dengan nama generik sildenafil itu secara efektif menaikkan kadar senyawa CGMP yang mengirim sinyal di antara sel-sel dan dipercaya terlibat dalam membuat lemak cokelat. Diperkirakan kadar senyawa ini yang tinggi akan menciptakan lebih banyak lemak cokelat dan mempercepat metabolisme.
Periset melaporkan bahwa konversi sel lemak kecokelatan berisi protein yang juga ditemukan pada lemak cokelat dan terlibat dalam produksi panas dan pembakaran lemak. Sementara riset lain membuktikan kadar protein ini ditemukan rendah pada orang-orang dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 atau mengalami obesitas.
Langkah selanjutnya dari riset ini adalah menguji keamanan dan keefektifannya pada tubuh manusia. Saat ini percobaan sedang dilakukan untuk menguji efeknya pada tubuh manusia di Wuhan general Hospital, China. Sekelompok pria akan diberi Viagra atau pil plasebo tiga hari sekali selama seminggu. Efeknya pada lemak tubuh akan diukur kemudian.
Para pria itu juga akan menjalani tes-tes lain seperti tekanan darah, juga kadar CGMP akan diukur sebelum dan sampai tiga bulan setelah minum pil-pil tersebut.Percobaan itu akan selesai bulan Oktober ini.
"Penelitian ini merupakan representasi ilmu yang canggih dan sangat kompleks. Percobaan ini masih dalam tahap awal," kata Profesor David Haslam, ketua National Obesity Forum di Inggris. "Mekanisme lemak cokelat dan putih sedang direevaluasi oleh peneliti yang akhirnya akan menemukan cara baru dan menarik untuk mengatasi obesitas," imbuhnya.
Saat ini, menurutnya, hanya ada alternatif olahraga dan memperbaiki pola makan untuk mengatasi obesitas. Namun ia tak menyarankan pria-pria separuh baya penderita obesitas buru-buru minta dokter meresepkan Viagra buat mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.