Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2015, 11:33 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Bokong gatal bukan hanya terjadi pada bayi, karena alergi popok. Tapi, masalah bokong gatal, juga bisa terjadi pada orang dewasa. Saat bokong mengalami gatal, iritasi dan kemerahan, agak sulit untuk menilai seberapa parahnya, karena kemampuan kita menengok ke area itu terbatas, kecuali Anda punya cermin dua arah di rumah.

Mau memeriksakan diri ke dokter, banyak orang merasa malu.  Sebelum Anda merasa benar-benar perlu ke dokter, simak panduan berikut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada bokong Anda.

 

Jika ruam: lepuhan kecil tapi sakit, merah dan gatal
Ini mungkin: wabah herpes


Penyakit menular seksual ini tidak hanya menyerang selaput lendir alat kelamin dan mulut. "Tidak biasa untuk herpes menginfeksi kulit bagian bawah (bokong). Jika ini terjadi, tanda-tandanya mirip dengan herpes oral atau genital yaitu beberapa lepuhan kecil (seperti kulit yang tersundut rokok hanya ukurannya lebih kecil) bergerombol berdekatan," kata Sarika M. Ramachandran, MD, asisten profesor dermatologi di New York University Medical Center Langone.

Pengobatan herpes di bokong juga sama dengan herpes oral dan kelamin yaitu obat-obatan antiviral dengan resep dokter, yang akan mempercepat penyembuhan.

 

Jika ruam: merah, gatal, dan bersisik
Ini mungkin: infeksi jamur


"Infeksi jamur ini sama seperti infeksi jamur jenis athlete's foot, tetapi muncul di tempat yang berbeda," kata Ramachandran. Jamur mudah berkembang pada area yang lembab dan gelap. Itulah sebabnya,  mengapa infeksi ini cenderung terjadi pada lipatan tubuh. Antijamur yang dijual bebas bisa mengatasinya. Tapi jika tidak berhasil, periksakan diri ke dokter.

 

Jika ruam: seperti jerawat berwarna merah
Ini mungkin
: Folikulitis


Hal ini terjadi ketika sel-sel kulit mati dan bakteri menyumbat folikel rambut. Ini bukan masalah kesehatan yang serius, tapi harus diobati. Menerapkan produk benzoyl peroksida yang dijual bebas dapat membantu menghilangkan dan mencegah kemunculannya kembali, jika digunakan setelah mandi atau memakai pakaian yang tidak memadai untuk kulit bokong bernapas bebas.

 

Jika ruam: merah, bersisik warna keperakan kadang disertai rasa perih, dan terletak tepat di celah bokong
Ini mungkin
: psoriasis

“Psoriasis adalah kondisi kulit kronis, non-menular, disebabkan oleh kelebihan produksi sel-sel kulit dan dapat muncul di bagian tubuh mana saja, siku, kulit kepala, bokong dan kuku,” kata Ramachandran. Psoriasis perlu diobati dengan krim steroid resep dokter.


Jika ruam: bersisik dan gatal, kadang-kadang disertai dengan benjolan merah kecil
Ini mungkin: eksim


Pakaian ketat dan bahan sintetis dapat memicu timbulnya penyakit kulit ini karena pakaian seperti itu dapat menjebak panas dan keringat pada permukaan kulit, jelas Ramachandran. Beberapa material lain yang dapat memperburuk eksim adalah pasir, debu, deterjen, sabun, busa sabun, parfum, stres, gangguan emosi, dan klorin.

Krim hidrokortison yang dijual bebas bisa membantu meredakan gejala eksim. Plus, kenakan pakaian berbahan katun yang tidak terlalu ketat agar kulit bisa bebas bernapas. Jika setelah pemakaian obat bebas, gejala tidak membaik, segera hubungi dokter kulit langganan Anda.


Jika ruam: sangat gatal dan terjadi di anus
Ini mungkin: hemoroid atau wasir

Wasir adalah pembengkakan atau peradangan pembuluh darah vena, umumnya disertai  iritasi, nyeri, dan gatal, kata Ramachandran. Umumnya, wasir disebabkan oleh sembelit kronis atau kehamilan.

Krim wasir yang dijual bebas dapat mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan gatal. Tetapi jika kondisi tidak membaik, tentu saja  Anda perlu segera konsultasi pada dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau