Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2015, 17:59 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Memberi susu sapi kepada bayi, kerap menjadi pilihan saat ibu hanya memiliki sedikit kesempatan untuk menyusui buah hatinya.

Sayangnya, menurut sebuah penelitian, pemberian susu sapi sebelum bayi genap berusia satu tahun sangat berisiko membuat sang bayi mengalami kegemukan bahkan obesitas.

Bila dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI, bayi yang diberikan susu sapi segar dalam jumlah yang direkomendasikan per hari yaitu sebanyak 600ml, lebih cepat mengalami kenaikan berat badan saat usia mereka 8 bulan dan berisiko gemuk hingga usia mereka 10 tahun.

juga dengan bayi yang diberikan 600 ml susu sapi dalam bentuk formula setiap hari, juga mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan memiliki risiko gemuk hingga usia 3 tahun.

Studi yang melibatkan 1.000 anak tersebut telah berhasil menemukan bagaimana jumlah dan jenis susu memengaruhi pertumbuhan bayi. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, para peneliti melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh (BMI) anak-anak sebanyak 14 kali, sejak mereka lahir hingga berusia sepuluh tahun.

Dr Pauline Emmett, dari University of Bristol, mengatakan, “Memberikan anak-anak susu sapi dalam jumlah banyak sejak usia dini, bisa memberi kontribusi pada risiko obesitas dan risiko kesehatan hingga mereka dewasa.”

“Ada baiknya susu sapi tidak menjadi pilihan minuman utama bagi bayi di bawah 1 tahun. Orang tua bisa mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah susu sapi, ketika bayi mulai mengenal makanan padat,” lanjutnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau