Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2015, 14:03 WIB
Dian Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekerasan seksual pada anak akan berdampak buruk secara fisik dan psikologis, baik jangka pendek maupun panjang. Langkah pencegahan menjadi jauh lebih penting untuk anak-anak.

Psikolog anak Vera Itabiliana mengatakan, mencegah kasus kekerasan seksual pada anak dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan seks sejak dini. Sayangnya, belum semua sekolah maupun orangtua yang memberikan pendidikan seks karena dianggap sesuatu hal yang tabu untuk anak.

"Saya rasa pendidikan seks untuk anak belum merata di Indonesia ada. Karena banyak yang menganggap itu tabu atau biarkan mereka (anak) tahu sendiri," kata Vera dalam diskusi Hari Anak Sedunia di Jakarta, Jumat (20/11/2015).

Vera mengatakan, nyatanya banyak anak korban kekerasan seksual yang sebelumnya memang tidak tahu mengenai masalah seksualitas. Tentunya, lanjut Vera, pendidikan seks yang diberikan sesuai dengan usia anak.

"Unuk anak-anak, terlebih dahulu diajarkan siapa yang boleh sentuh bagian ini (organ intim), siapa yang tidak boleh," kata Vera.

Pencegahan kasus kekerasan seksual pada anak juga dengan cara memberikan pendampingan pada anak yang menjadi korban. Sebab, banyak pelaku kekerasan seksual sebelumnya merupakan korban saat anak-anak.

Berdasarkan data Subdit Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, angka kekerasan seksual terhadap anak pada 2014 tercatat sebanyak 40 kasus. Kemudian tahun 2015 mengalami peningkatan karena hingga September 2015, tercatat ada 41 kasus kekerasan seksual terhadap anak di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau