Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2015, 12:25 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Tak semua orang dianugerahi penglihatan yang sempurna. Mereka yang mengalami kebutaan karena kerusakan kornea mata, akhirnya harus menunggu mata dari donor untuk bisa melihat.

Sekretaris Pelaksana Bank Mata, Yan Budiman mengatakan, saat ini di DKI Jakarta saja sudah ada sekitar 500 orang yang mengantre untuk mendapat donor mata.

“Yang jadi donor, terutama di Jakarta masih sedikit. Dalam sebulan hanya dua donor mata. Jadi kita harapkan, warga bisa jadi calon donor mata agar kebutuhan pasien bisa terjawab,” ujar Yan saat ditemui di sela-sela Grand Opening Ciputra Medical Center, Jakarta, Sabtu (5/12/2015).

Yan memaparkan, jumlah orang yang bersedia jadi donor mata di Jakarta saat ini hanya 8000 orang. Jumlah ini sangat tidak sebanding dengan jumlah total penduduk Jakarta yang mencapai 10 juta jiwa.

Para calon penerima donor baru bisa menerima mata ketika ada orang yang terdata sebagai pendonor telah meninggal dunia.

Yan mengungkapkan, dari 8000 pendonor mata itu, sebagian besar adalah anak muda yang usia harapan hidupnya masih panjang.

Masalah lainya, sejumlah pendonor tidak selamanya menetap di suatu daerah sehingga akan sulit mengambil mata pendonor untuk calon penerima donor.

Terkadang, keluarga juga tidak menghubungi Bank Mata ketika anggota keluarga yang menjadi pendonor mata telah meninggal dunia.

Padahal, pengambilan kornea mata harus dilakukan paling lambat 6 jam setelah meninggal dunia. Akibatnya, banyak donor mata yang tidak sampai ke calon penerima donor.

Ketua Bank Mata Indonesia Tjahjono D Gondhowiardjo sebelumnya mengatakan, jumlah donor mata di Indonesia memang masih sangat sedikit dibanding jumlah populasi.

Dalam satu tahun, dokter mata di seluruh Indonesia hanya melakukan 120 operasi cangkok mata. Berbanding jauh dengan Amerika Serikat yang mencapai 40.000 operasi per tahun.

Para calon penerima donor mata harus menunggu bertahun-tahun lamanya untuk mendapat mata dari donor. Adapun beberapa masyarakat Indonesia yang mampu secara ekonomi akan mencari donor mata dari luar negeri.

Yan menambahkan, salah satu alasan sedikitnya donor mata adalah kurangnya pengetahuan masyarakat. Ia pun berharap banyak warga terpanggil untuk menjadi donor mata.

“Sangat mudah saja syarat jadi calon donor mata, yaitu dari hati yang paling  mulia,” ucap Yan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau