Negara dengan jumlah penduduk paling panjang umur, diukur sesuai usia harapan hidup hingga 60 tahun, adalah Jepang.
Di urutan kedua adalah negara-negara yang berada di kawasan Mediterania dan Asia Timur, serta negara-negara dengan ekonomi yang kuat dan sistem kesehatan yang baik.
Faktor yang memengaruhi usia harapan hidup sampai 60 tahun lebih fokus pada gaya hidup dan lingkungan selama menjalani usia tua. Tim redaksi CNN menanyakan pada pakar penuaan mengapa orang-orang di negara berikut ini bisa panjang umur.
Nilai-nilai Jepang
Orang Jepang yang mencapai usia 60 tahun akan hidup hingga usia rata-rata 86, lebih lama dibanding tempat-tempat lain di dunia.
Lebih dari seperempat populasi penduduk negara tersebut sekarang berusia 64 tahun dan masyarakat dari Okinawa memiliki populasi centerian (orang yang bisa hidup hingga usia 100 lebih) terbesar dibanding tempat manapun di seluruh dunia.
"Salah satu faktornya adalah pola makan tradisional Jepang," kata John Beard, direktur Aging and Life-course di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pola makan tersebut meliputi banyak ikan segar dan sayuran, digabungkan dengan sedikit daging dan lemak jenuh.
"Tapi diet tradisional telah berubah," kata Beard, yang berspekulasi bahwa ada yang lebih dari sekedar makanan.
“Bagian lainnya adalah gaya hidup, mereka juga mempunyai sistem kesehatan yang bisa mengidentifikasi dan mengobati masalah-masalah orang berumur seperti tekanan darah tinggi," kata Beard.
Gaya hidup yang aktif hingga tua merupakan sebuah norma di Jepang. Kondisi alam yang mendukung juga membuat banyak orang senang berkegiatan di luar ruangan.
"Masyarakat di sana juga mendukung adanya keluarga yang kuat dan mempunyai kegiatan kebudayaan untuk melepaskan stres," kata Sarah Harper, profesor gerontologi dari Universitas Oxford.
Ketimpangan sosial yang kecil juga memungkinkan penduduk Jepang bisa menikmati manfaat tersebut, termasuk layanan kesehatan yang mapan.
Melihat ke Eropa Selatan
Di benua ini secara keseluruhan lebih dari setengah populasi mempunyai harapan hidup hingga pertengahan umur delapan puluh, terutama di selatan. Faktor utamanya karena pola makan ala Mediterania.
"Bahkan jika orang-orang baru melakukan diet mediterania di usia tua, manfaat kesehatan bisa tetap dirasakan," kata Beard.
Pola makan yang sangat diperhitungkan tersebut terdiri dari konsumsi anggur dalam jumlah kecil, sayuran segar, minyak zaitun, dan lagi-lagi sedikit daging dan lemak jenuh.
Harper mengatakan bahwa pola makan itu lebih baik daripada makanan kaya daging, makanan yang digoreng dan alkohol. "Ini hanya pilihan yang lebih sehat daripada apa yang orang di Eropa Utara cenderung makan," katanya.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa orang-orang yang secara konsisten melakukan diet mediterania, kondisi fisik dan mentalnya akan lebih sehat saat mereka mulai menua.
Italia, Spanyol dan Perancis memiliki populasi dengan usia harapan hidup rata-rata 85 tahun setelah melewati usia 60 dan Beard berpikir bahwa budaya serta iklim mereka yang lebih hangat mempunyai peran tersendiri dalam hal ini.
Di negara-negara yang udaranya sangat dingin, memiliki gaya hidup aktif merupakan tantangan tersendiri.
Israel juga memiliki harapan hidup hingga 85 tahun setelah melewati usia 60 dan faktor terbesarnya adalah karena pola makan sehingga risiko penyakit jantungnya rendah.
Kebiasaan sosial dari populasi ini juga berperan. “Hubungan sosial sangat penting di negara-negara ini dan ikatan keluarganya kuat," kata Glaser.
Ketika seseorang memiliki rasa nyaman di sebuah komunitas atau keluarga, serta menjaga keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi, ini dapat membuat kesehatan mereka membaik.