Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Remaja, Berteman Sama Sehatnya dengan Diet dan Olahraga

Kompas.com - 10/01/2016, 17:45 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Bila Anda memiliki anggota keluarga di usia remaja, ada baiknya mengarahkan mereka untuk menjalin pertemanan baik. Sebab studi baru dari para peneliti di University of North Carolina di Chapel Hill menunjukkan, remaja dengan hubungan pertemanan yang baik, sama sehatnya dengan orang yang rutin diet dan olahraga.

Mereka cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah, lingkar pinggang dan indeks massa tubuh yang lebih kecil, serta kemungkinan peradangan yang lebih jarang, ketimbang remaja yang jarang bersosialisasi.

Sehingga semakin banyak berteman, maka remaja dinilai akan semakin sehat. Sedang remaja yang jarang bersosialiasasi memiliki dampak kesehatan yang negatif sebanding dengan kurangnya olahraga dan makan buruk.

"Untuk pertama kalinya kami mampu menunjukkan bagaimana hubungan antara pertemanan dan kesehatan seorang individu menurut usia," kata profesor sosiologi Yang Claire Yang of UNC Chapel Hill and the Lineberger Comprehensive Cancer Center.

"Berdasarkan temuan ini, mendorong remaja untuk membangun pertemanan yang luas dan mengembangkan kemampuan sosial dengan orang lain sama pentingnya dengan mendorong mereka untuk makan sehat dan aktif secara fisik. Sebab semakin banyak dan berkualitas pertemanan para remaja, semakin sehat metabolisme dan sistem kardiovaskular mereka," kata peneliti senior Kathleen Mullan Harris, yang juga seorang profesor sosiologi di UNC Chapel Hill.

Untuk mendapatkan hasil tersebut, Harris dan timnya menggunakan data dari empat penelitian besar, yang dilakukan dalam jangka panjang, meliputi sekitar 15.000 peserta.

Mereka mengidentifikasi hubungan antara jumlah dan kualitas hubungan sosial dengan kesehatan tertentu, seperti BMI, lingkar pinggang, dan risiko peradangan.

Studi juga menemukan, isolasi sosial atau dunia pertemanan yang sempit sangat berbahaya bila dialami orang muda berusia 12 sampai 18 tahun serta orang dengan usia 50 tahun ke atas. Di rentang usia tersebut, isolasi sosial terbukti lebih berbahaya ketimbang diabetes dan hipertensi.

Namun cara ini tak berdampak pada dewasa pertengan dengan rentang usia 30-50 tahun. Banyaknya pertemanan tidak memiliki efek kesehatan pada orang-orang di usia dewasa pertengahan.

Justru hubungan dengan orang-orang di tempat kerja, orangtua yang semakin menua, anak-anak, dan orang lain dalam masyarakat bisa menjadi sumber stres. Sehingga kualitas pertemanan lebih berefek pada usia tersebut. Papar studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau