JAKARTA, KOMPAS.com - Multiple Sclerosis (MS) merupakan penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit MS terbilang langka dan sering tak disadari penderitanya. Bahkan, kalangan dokter pun masih sulit mengenali penyakit ini.
Dokter Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Riwanti Estiasari mengungkapkan, MS sebenarnya memunculkan gejala. Namun, gejalanya tidak khas dan bervariasi sehingga MS pun dikenal dengan penyakit seribu wajah.
"Gejalanya fatigue (kelelahan), gangguan keseimbangan, gangguan berjalan, gangguan berkemih, pandangan ganda, kesemutan, nyeri. Tapi dalam beberapa kasus hampir tidak menunjukkan gejala," ujar Riwanti dalam diskusi media di RSCM, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
MS bisa menyerang sel saraf di otak atau di sumsum tulang belakang. Penyakit ini menyerang isolasi pelindung yang disebut Myelin atau serabut saraf yang fungsinya untuk menyampaikan sinyal. Akibatnya, pesan dari otak dan saraf tulang belakang tidak dapat bekerja dengan baik.
"Apabila antarsaraf terganggu maka perintahnya tidak akan sampai. Misalnya, tangan jadi tidak bisa menyentuh atau lumpuh," jelas Riwanti.
MS pun menyebabkan sejumlah fungsi tubuh berkurang, bahkan hilang. Sering kali pasien juga tidak pergi ke dokter karena gejalanya hilang timbul. Misalnya, pandangan mata pasien tiba-tiba kabur, namun keesokan harinya pandangan jernih kembali. Gejala pada mata ini karena MS juga menyerang saraf di mata.
"Serangan akan muncul kembali, ada yang cepat, ada yang baru serangan lagi bertahun-tahun kemudian," jelas Riwanti.
Hal senada dikatakan Ketua Yayasan Multiple Sclerosis Indonesia (YMSI) yang juga penyandang MS, Kanya Puspokusumo. Menurut Kanya, serangan sangat bervariasi dan tidak terduga.
"Sekarang saya masih bisa ketawa-tawa, lima detik kemudian belum tentu. Jadi unpredictable, benar-benar tidak bisa diduga," kata Kanya.
Pasien MS lainya, Elisabeth, mengaku suka tiba-tiba terjatuh saat masih usia sekolah. Ia baru menyadari hal itu sebagai gejala penyakit MS setelah terdiagnosis oleh dokter saat usianya sudah hampir 50 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.