Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2016, 13:11 WIB
Michael Metekohy

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fengshui bukan klenik, karena berdasarkan hitungan sains dan logika. Tapi, fengshui juga tak bisa dijadikan patokan mutlak untuk menentukan keadaan fisik seseorang.

 

Dijelaskan oleh Xiang Yi, pakar fengshui, bahwa masyarakat Tiongkok memakai lima elemen dalam semua aspek kehidupan. Termasuk perihal tubuh manusia.

 

“Lima elemen tadi melalui hitungan dan analisa hingga terbagi jadi dua belas shio yang mewakili organ tubuh. Dengan menggunakan analisa tanggal lahir yang disebut hasta aksara, pakar fengshui bisa memprediksi bagian tubuh yang lemah atau potensi gangguan kesehatan,” papar Xiang Yi saat ditemui Kompas.com pada hari Jumat (5/2/16) di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

 

Prediksi yang dimaksud antara lain, orang dengan elemen logam biasanya lemah di bagian pernapasan. Contoh lain, jika elemen kayu besar terganggu maka berpotensi mengalami gangguan sekitar kepala.

 

Keakuratan prediksi tersebut diakui Xiang Yi tidak seratus persen tepat. Kemungkinannya terbesar sekitar 70-80 persen. Dengan catatan, cara menghitungnya benar alias tidak asal prediksi.

 

“Prediksi fengshui bisa digunakan sebagai pelengkap data medis. Jika di medis belum atau tidak terdeteksi, bisa dicoba menggunakan analisa tanggal lahir untuk mengetahui bagian tubuh mana yang sekiranya terganggu,” ujar  Xiang Yi.

 

Xiang Yi menegaskan, kalau prediksi kesehatan melalui shio bukan harga mati. Shio bukan patokan mutlak tentang nasib seseorang. Banyak faktor lain yang menentukan.

 

Misalnya, orang-orang dengan tanggal lahir sama belum tentu memiliki kondisi badan yang sama. Orangtua, lingkungan, pendidikan, dan banyak lainnya ikut menentukan perbedaan tersebut.

 

“Ambil prediksi positifnya sebagai penyemangat untuk terus berkarya dan jangan termakan prediksi negatifnya. Jadikan itu sebagai warning atau pengingat saja. Bahkan sebaiknya melakukan sesuatu untuk mengubah prediksi negatif tersebut,” imbuh Xiang Yi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau