Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2016, 18:00 WIB
|
EditorLusia Kus Anna
JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatasan usia pernikahan yang diatur oleh pemerintah bukan tanpa alasan. Salah satu alasan penting, yaitu mencegah kehamilan dini yang dapat meningkatkan risiko kematian pada ibu hamil dan melahirkan bayi prematur.

Seperti pernah diungkapkan dokter spesialis obstetri dan ginekologi Nurdadi Saleh, kehamilan terlalu dini atau di bawah usia 21 tahun berisiko tinggi terjadinya masalah kesehatan.

“Akan banyak kelainan yang bisa terjadi, baik pada ibu maupun pada janin karena fisik dari si ibu belum sempurna, apalagi kalau masih remaja," jelasnya.

Kematian ibu saat melahirkan pun banyak terjadi karena kehamilan pada ibu yang berusia terlalu muda.

Menurut Nurdadi, kematian kebanyakan terjadi karena kehamilan dini meningkatkan risiko preeklampsia atau tekanan darah tinggi saat hamil.

Kasus kematian ibu muda kembali mencuat setelah di media sosial ramai diberitakan kisah  Nurr Yanthi Nadhinna seperti dituliskan oleh Afrizal, suaminya. Wanita asal Medan, Sumatera Utara itu hamil saat usianya baru 17 tahun. 

Meski penyebab kematian belum diketahui sebabnya, namun kehamilan di usia yang masih remaja merupakan salah satu risiko.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, sekitar 10 persen remaja berusia 15-19 tahun telah menjadi ibu.  Padahal kondisi tersebut sebenarnya sangat riskan jika terjadi kehamilan.

Pada perempuan usia remaja atau di bawah 18 tahun, pertumbuhan panggulnya belum sempurna. Mereka pun akhirnya berisiko mengalami kelainan panggul. Tak sedikit yang harus melahirkan dengan operasi caesar karena panggul yang belum tumbuh sempurna sehingga persalinan normal sulit dilakukan.

Bayi prematur

Seperti halnya pada kasus Yanthi, kehamilan usia muda juga meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur. Hal ini disebabkan indung telur yang belum sempurna. Saat remaja, wanita juga masih memerlukan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya sendiri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+