Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/02/2016, 21:07 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi
JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang mulai memilih produk makanan organik, karena dinilai lebih sehat. Organik artinya bahan makanan tersebut terbebas dari bahan kimia. Produk organik pun meluas mulai dari hanya hasil pertanian hingga susu. Nah, bagaimana dengan susu organik?

"Kalau bicara susu organik, harus bicara kondisi hidup si sapi. Bagaimana airnya, pakannya, kualitas udaranya, dan sebagainya. Jadi bukan sekedar susu dari sapi enggak diolah, lalu jadi susu organik," ujar ahli gizi Emilia Achmadi seusai diskusi Anatomi Susu Segar di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Emil mengatakan, dari sisi nutrisi yang dihasilkan produk susu organik dan tidak, sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja, perbedaannya yaitu terletak pada ada atau tidaknya kandungan bahan kimia.

Menurut Emil, susu yang mendekati proses organik adalah susu segar yang diolah dengan pasteurisasi. Sebab, proses tersebut memperhatikan bagaimana makanan dan minuman yang sehat untuk sapi hingga menjaga kualitas udara atau lingkungan area peternakan.

Sejauh ini, kebanyakan orang mengenal organik, misalnya hanya sebatas penanaman buah atau sayuran tanpa menggunakan peptisida. Padahal, untuk menjadi benar-benar organik sebenarnya tak sesederhana itu. Ada sertifikasi sesuai standar ketika suatu produk dinyatakan organik.

Bagaimana dengan susu soya atau kedelai dan susu almond yang berasal dari tumbuh-tumbuhan? Beberapa orang menyebutnya sebagai produk susu organik, karena berasal dari tumbuh-tumbuhan organik. Menurut Emil, keduanya bahkan tidak bisa disebut sebagai produk susu.

Emil mengatakan, susu adalah cairan berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia, bukan hasil dari tumbuhan.

"Kalau itu bentuk minumannya saja yang seperti susu. Itu mungkin sebaiknya namanya ekstraksi soya. Kandungan kalsiumnya berbeda jauh dengan susu," kata Emil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+