KOMPAS.com — Saat bercinta, lalu pria ejakulasi. Ini adalah hal yang alamiah. Yang tidak alamiah adalah jika pria mengalami ejakulasi tertunda (delayed atau retarded ejaculation). Ejakulasi tertunda adalah ketidakmampuan mencapai klimaks saat berhubungan seks secara vaginal.
Pria dengan ejakulasi tertunda dapat mencapai orgasme dengan masturbasi atau aktivitas seks lainnya, kecuali saat senggama.
Di dalam World Journal of Urology, dr Michael Perelman dan dr David Rowlands berkata, disfungsi ejakulasi ini bisa menyebabkan stres, kekecewaan, dan mengganggu rasa percaya diri.
Ejakulasi tertunda adalah masalah seksual nomor tiga paling umum setelah impotensi dan ejakulasi prematur, menurut dr David Delvin, dokter dan spesialis perencanaan keluarga di Amerika Serikat.
Sampai saat ini, penelitian mengenai ejakulasi tertunda masih belum banyak, tidak sebanyak penelitian mengenai impotensi dan ejakulasi dini.
Penyebabnya
Kebanyakan pria dengan ejakulasi tertunda diasuh dengan norma-norma yang sangat ketat dan memiliki kontrol diri yang sangat kuat. Mereka memiliki kendali yang luar biasa, minimal terhadap dirinya sendiri, dan tidak mudah rileks dalam berbagai kondisi.
Beberapa pasien mengaku, mereka hampir selalu ingin mengontrol segala sesuatu, mengkhawatirkan banyak hal, dan tidak bisa masuk ke situasi emosional yang romantis, termasuk saat berhubungan seks. Pasien ejakulasi dr David Delvin sendiri kebanyakan memiliki profesi di bidang industri keuangan.
Faktor-faktor lain yang mungkin menjadi penyebabnya adalah:
1. Takut membuat pasangannya hamil.
2. Takut mengotori vagina pasangannya.
3. Menganggap seks sebagai sesuatu yang kotor.
4. Homoseksual laten.
Pada tahun 2010-2015, beberapa ahli percaya, masturbasi yang terlalu kasar juga bisa menyebabkan ejakulasi tertunda karena pelakunya kurang bisa lagi merasakan sensasi vagina.
Tidak semua ejakulasi tertunda disebabkan oleh faktor psikologis. Beberapa orang mengalaminya ketika mereka beranjak tua. Mereka tetap memiliki ereksi yang bagus, tetapi tidak mudah untuk orgasme.
Pengobatan
Ejakulasi tertunda bisa muncul tiba-tiba, padahal, sebelumnya, pria yang bersangkutan tidak mengalami kesulitan apa pun.
Biasanya, ini terjadi pada pria yang rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat antidepresi. Dalam kasus ini, sebaiknya Anda bicara kepada dokter Anda untuk mengganti jenis obat yang dikonsumsi.
Konsumsi alkohol berlebihan juga bisa menyebabkan ejakulasi tertunda. Kurangi jumlah alkohol dan berolahragalah dengan teratur untuk memperbaiki masalah seks Anda.
Cedera tulang belakang pun bisa membuat seorang pria kesulitan mendapat ejakulasi. Bekerjasamalah dengan dokter dan terapis untuk mengatasinya.
Sampai saat ini, tidak ada obat yang dapat mengatasi kondisi ejakulasi tertunda secara instan.
Selama tahun 2010-2015, beberapa dokter mencoba menyembuhkan pasien ejakulasi tertunda dengan obat-obatan yang sedikit mengubah susunan kimia otak agar pasien lebih rileks dan mudah orgasme. Beberapa obat yang pernah dicobakan antara lain adalah amantadine, buspirone, dan cyproheptadine.
Yang penting untuk diingat adalah, semua obat memiliki efek samping, sekecil apa pun itu. Minta dokter menjelaskan mengenai efek samping yang mungkin Anda alami, jika dokter Anda menggunakan obat tertentu.
Pasien ejakulasi tertunda yang disebabkan oleh faktor psikologis sangat dianjurkan untuk menjalani terapi seks dan konsultasi dengan terapis.
Terapi dan konsultasi berguna untuk "menggeser" kontrol diri Anda yang begitu kuat sehingga Anda bisa menikmati momen-momen romantis dengan pasangan, juga berguna untuk memperbaiki perspektif yang menghalangi Anda menikmati hubungan intim yang normal.
Ejakulasi tertunda berisiko membuat Anda dan pasangan frustrasi. Dengan bantuan ahli dan kemauan yang kuat dari Anda, besar kemungkinan masalah akan dapat diatasi.
Hanya, Anda perlu ingat, semua itu membutuhkan proses, mungkin pendek dan mungkin juga panjang. Tidak ada terapi dan pengobatan instan untuk masalah ejakulasi yang tertunda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.