Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2016, 08:05 WIB

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Hanya dengan memeriksa darah ibu, kesehatan bayi yang dikandung dapat diprediksi. Cara ini bisa mendeteksi kelainan gen yang menyebabkan down syndrome sampai potensi kanker pada si calon bayi.

Adalah Yuk Ming Dennis Lo yang menyadari kalau gen janin tersembunyi di aliran darah sang ibu. Lo pun mencari cara untuk memisahkan gen si janin dari darah ibunya.

“Saat itu tahun 1996 dan banyak orang tidak tertarik membahasnya. Cara ini dipandang hanya untuk mengintip jenis kelamin janin. Padahal bisa lebih dari itu,” kata Lo.

Temuan ini disempurnakan tahun 2011 dan merupakan terobosan dunia medis. Mengingat saat itu cara memprediksi kesehatan calon bayi masih menggunakan jarum besar yang ditusukkan ke perut si ibu.

Kini cara itu dipakai lebih dari 90 negara untuk memprediksi kesehatan calon bayi. Terutama untuk mendeteksi potensi down syndrome.

Untuk down syndrome, lanjut Lo, itu disebabkan oleh banyaknya kromosom 21 pada janin. Dulu, cara mendiagnosanya dengan mengambil sel dari janin dan menghitung jumlah kromosomnya. Kini, para ahli medis bisa mengetahui potensi tersebut dari perkembangan kromosom 21 di darah si ibu, tanpa harus mengambil sel dari janin menggunakan jarum besar.

Lo dan timnya sempat dianggap gila karena mencetuskan ide prediksi kesehatan lewat beberapa tetes darah saja. Tapi Lo terbukti benar di kemudian hari dan menjadi pionir.

“Cukup dengan beberapa tetes darah dan Anda bisa memprediksi banyak hal tentang bayi yang belum lahir. Bahkan sampai memprediksi warna rambutnya,” ujar Lo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com