Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2016, 16:38 WIB

KOMPAS.com — Ketika sesuatu terkait gangguan kesehatan terjadi di sekitar rahim, tentu menjadi sangat mengagetkan dan membuat khawatir. Begitu pula bila perempuan mengetahui dirinya memiliki miom.

Sekitar 75 persen wanita pernah mengalami miom. Miom (uteri fibroid/leiomioma) adalah pertumbuhan di dalam atau sekitar rahim yang tak bersifat ganas/kanker, tetapi berupa tumor jinak.

Miom bisa muncul hanya satu, tetapi juga bisa beberapa secara sekaligus. Ukurannya bervariasi, bisa sekecil biji hingga ukuran besar yang menyebabkan rahim membesar.

 Jenis miom berdasarkan letaknya

- Miom yang tumbuh di antara jaringan otot rahim (fibroid intramural). Ini lokasi yang paling umum terjadinya miom.

- Miom yang tumbuh di bagian luar dinding rahim ke rongga panggul (fibroid subserous). Ini jenis yang bisa tumbuh menjadi besar.

- Miom yang tumbuh di lapisan otot bagian dalam dari dinding rahim (fibroid submucous).

Penyebab miom

Belum diketahui secara pasti penyebab miom, tetapi dikaitkan dengan hormon estrogen. Faktor yang bisa meningkatkan risiko munculnya miom adalah:

1. Wanita dengan berat badan berlebih karena biasanya hormon estrogen pun meningkat.

2. Faktor keturunan. Wanita dengan ibu atau saudara perempuan yang pernah mengalami miom akan cenderung mendapati miom juga.

3. Faktor lain, seperti konsumsi alkohol, konsumsi daging merah ketimbang sayur dan buah.

Gejala miom:

Sebagian wanita tak menyadari mengalami miom, tetapi bisa dikenali melalui gejala miom ini:

- Nyeri atau sakit bagian perut atau punggung bawah.

- Masa haid yang menyakitkan atau berlebihan.

- Konstipasi dan sering buang air kecil.

- Tak nyaman bahkan sakit kala berhubungan intim.

- Mengalami kemandulan, keguguran, atau masalah pada masa kehamilan meski jarang terjadi.

Penanganan dan pencegahan

Pada kasus miom yang tak menimbulkan gejala, mungkin tak perlu pengobatan. Miom kecil akan menyusut dengan sendirinya dan menghilang. Pertumbuhan sel pada miom tak bersifat kanker.

Pengobatan dilakukan pada miom yang menimbulkan gejala untuk meringankan gejala tersebut. Bila pengobatan tak berdampak secara efektif, kemungkinan dilakukan tindakan operasi, di antaranya bedah histeroskopi, miomektomi, histerektomi, embolisasi arteri rahim, atau ablasi endometrium. (TabloidNova.com/Hilman Hilmansyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau