Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Diabetes Tak Selalu Harus Pantang Banyak Makanan

Kompas.com - 14/05/2016, 19:10 WIB

Tim Redaksi

Sumber WEBMD

KOMPAS.com - Vonis diabetes kerap memupus asa untuk menyantap makanan enak. Berbagai jenis makanan terpaksa dianggap musuh. Misalnya, menjauhi gula karena dianggap sebagai pemicu diabetes. Tapi, tak semua itu benar. Berikut fakta dan mitos mengenai pola makan bagi para pengidap diabetes :

Gula adalah penyebab diabetes

Ini adalah mitos. Gula bukan penyebab nomor satu diabetes. Diabetes terjadi ketika tubuh tak cukup menghasilkan insulin atau tak bisa menggunakan insulin yang ada dengan benar. Yang harus diawasi sebenarnya bukan gula, tapi total kalori yang diasup.

 

Banyak pantangan makan

Ini mitos. Pengidap diabetes tetap bisa menyantap berbagai jenis makanan asal kadar gula darah terjaga di batas normal. Sebaiknya, rencanakan menu makan agar sesuai dengan aktifitas dan obat yang digunakan.

 

Tak boleh menyantap karbohidrat

Ini jelas mitos. Tubuh perlu karbohidrat. Karbohidrat wajib masuk dalam menu makan, baik Anda memiliki diabetes atau tidak.

Bahkan beberapa jenis sumber karbohidrat memiliki kandungan vitamin, serat, dan mineral. Memang ada beberapa sumber karbohidrat yang sebaiknya dihindari, tapi pengidap diabetes tetap bisa merasakan nikmatnya karbohidrat. Asalkan asupannya dihitung seksama karena karbohidrat memengaruhi kadar gula darah.

 

Protein sahabat pengidap diabetes

Satu lagi mitos yang harus diluruskan. Kalau karbohidrat adalah musuh, protein adalah sahabat. Padahal tak selalu demikian. Kalau protein itu disantap bersama lemak yang terlalu banyak, justru memiliki potensi mengancam jantung. Jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai jenis protein yang aman disantap.

 

Obat bikin pengidap diabetes bebas makan tanpa aturan

Ini mitos. Ada anggapan kalau menambah takaran insulin atau obat jenis lain bisa menurunkan lonjakan kadar gula darah akibat pola makan sembarangan. Hal ini perlu diluruskan, menambah takaran tanpa hitungan itu bukan kartu bebas makan tanpa aturan.

Pengidap diabetes tetap harus menakar menu makan meski sudah menggunakan insulin atau obat lain untuk menstabilkan gula darah. Menambah dosis obat tanpa saran ahli medis untuk menutupi ‘dosa’ makan sembarangan sangat tidak dianjurkan.

 

Selamat tinggal makanan favorit

Satu lagi mitos. Pengidap diabetes tetap bisa menyantap makanan kesukaan selama ada aturannya. Misalnya, mengubah cara masak dari digoreng menjadi dipanggang. Bisa juga dengan memperkecil porsi, yang jelas lebih baik daripada tidak sama sekali.

Makanan penutup adalah musuh

Jelas ini mitos. Siapa yang tak suka es krim? Menyantapnya sebagai hidangan pencuci mulut merupakan kenikmatan tersendiri. Pengidap diabetes tetap bisa menikmati makanan penutup seperti es krim atau pie asal porsinya dikurangi. Buah-buahan, kue gandum, atau yogurt bisa jadi alternatif makanan penutup.

 Wajib makan menu khusus diabetes

Ini juga mitos. Tak ada perubahan pada menu pengidap diabetes. Apalagi sampai wajib mengkonsumsi menu khusus. Yang harus diperhatikan adalah kalori, jenis dan jumlah karbohidrat, lemak, serta protein.

 

Pengidap diabetes tak boleh ngemil

Ini jelas mitos. Ngemil dianggap membuat kadar gula darah melonjak. Padahal cemilan bisa berfungsi menjaga gula darah tetap stabil. Dengan catatan, tak asal ngemil. Harus diperhatikan jumlah kalori yang masuk.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau