Yassin menambahkan, miom yang berada di dinding rahim juga perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan gangguan pada dinding rahim yang akan berkontraksi.
Namun sekali lagi, Yassin mengimbau para perempuan yang memiliki miom untuk tidak terlalu khawatir. Pasalnya, bila miom tak menimbulkan gejala apapun, sebaiknya ia tak perlu dilakukan penindakan medis.
“Asal, rajin observasi setiap 6 bulan untuk melihat pertumbuhannya. Pasalnya, ada 1 persen potensi miom menjadi ganas. Tapi itu kecil sekali. Pokoknya, perhatikan keluhan,” ujarnya. Kalau terasa hal-hal tak biasa misal nyeri di area rahim, sebaiknya segera periksa.
4. Pasokan gizi janin dan miom bisa berebut? Mitos!
Mitos tentang kesehatan memang banyak sekali, termasuk yang mengatakan bila hamil dengan miom maka pasokan gizi yang seharusnya untuk janin bisa berebut dengan miom.
Yassin membantah mitos ini. “Tidak sesesumbar itu, sih. Kan, janin sudah punya plasenta sendiri yang fungsinya untuk perantara ibu dan janin,” tegasnya. (Tabloidnova.com/Annelis Brilian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.