KOMPAS.com - Sel telur wanita berubah sejalan dengan usianya, dari usia 20-an, 30-an dan 40-an ke atas. Perubahan ini akan membuat kesempatan hamil dan melahirkan semakin kecil. Sementara itu, nampaknya pria bisa menjadi ayah sampai usianya sangat tua.
Kesuburan wanita sebagian besar ditentukan oleh kualitas sel telur, bukan kuantitasnya. Sperma pria juga memiliki jam biologis walau tidak sedramatis sel telur.
Hal ini penting untuk diketahui, jika Anda berdua punya rencana untuk memiliki bayi. Perubahan yang terjadi atas sel telur dan sperma, berbeda pada tiap orang.
Namun, secara garis besarnya ada kesamaan seperti dijelaskan oleh Owen K. Davis, M.D., dokter kebidanan dan kandungan dan ahli endokrinologi reproduksi di New York-Presbyterian Weill-Cornell Medical Center dan presiden American Society for Reproductive Medicine (ASRM); Elizabeth Fino, M.D., asisten profesor kebidanan dan kandungan dan spesialis reproduksi di NYU Fertility Center, serta Rebecca Sokol, M.D., M.P.H., presiden ASRM dan spesialis reproduksi pria, berikut ini.
Awal 20-an
Wanita
Anda terlahir dengan satu hingga dua juta sel telur dan hanya tersisa 100-200 ribu saja tapi berkualitas tinggi.
Pria
Sperma berusia hanya tiga bulan, ini adalah waktu yang diperlukan dari mulai produksi hingga matang.
Akhir 20-an
Wanita
Tingkat kesuburan sedikit menurun namun kesempatan untuk hamil tetap tinggi yaitu sekitar 75 persen.
Pria
Rokok, alkohol, racun dari lingkungan bisa menurunkan fertilitas sperma.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.