KOMPAS.com - "Sudah ada beberapa gadis sekolah dasar yang menunjukkan pubertas dini," kata Dr Biro, seorang profesor pediatri di Rumah Sakit Anak Cincinnati Medical Center.
Ia mengatakan, pubertas tampaknya dimulai lebih awal pada anak perempuan, dan bahkan mungkin anak laki-laki. Bahkan, di Kaiser Permanente California Utara, dokter mulai mendapati tanda pubertas pada anak perempuan berusia 6 tahun.
"Secara umum, kami berpikir bahwa sudah banyak anak perempuan yang menunjukkan tanda pubertas prekoks pada usia 7 tahun," kata Louise Greenspan, seorang ahli endokrinologi pediatrik di Kaiser Permanente yang juga melakukan penelitian pubertas.
Pubertas prekoks adalah istilah medis untuk pubertas yang dimulai pada anak perempuan di bawah 8 tahun dan anak laki-laki di bawah 9 tahun.
Walau jarang, pubertas dini ini terkadang dipicu dari kondisi kesehatan, seperti tumor otak. Namun, seringkali penyebabnya masih belum diketahui. Pengobatan kerap digunakan untuk menghentikan atau memperlambat pubertas tersebut.
Konsekuensi kesehatan dari pubertas dini dinilai cukup banyak. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan, bahwa anak-anak perempuan yang memulai pubertas dini memiliki risiko depresi yang lebih tinggi pada awal masa remaja.
"Kita tahu, bahwa anak dalam masa pubertas mengalami peningkatan risiko perilaku menyimpang seperti penggunaan alkohol, merokok, penggunaan narkoba, dan perilaku seksual," kata Dr Biro.
"Kami juga tahu beberapa konsekuensi jangka panjang. Pubertas dini bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan kanker payudara pada saat dewasa. "
Para ahli mengatakan, pubertas dini pada anak perempuan bisa berkaitan dengan obesitas. Ini karena lemak tubuh melepaskan hormon estrogen, yang dilepaskan dari indung telur selama masa pubertas, kemudian menyebabkan awal perkembangan payudara.
"BMI yang lebih tinggi mungkin adalah alasan terbesar," kata Dr Biro.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.