KOMPAS.com - Selama berpuluh tahun, ilmuwan berpikir mereka tahu zat yang dibutuhkan tumor otak untuk tumbuh : gula. Tetapi periset sekarang menemukan sel kanker sebenarnya membutuhkan lemak untuk hidup.
Penemuan ini membuka jalan menuju pendekatan baru untuk menyembuhkan kanker yang ujungnya bakal menghasilkan obat yang mampu memperpanjang umur pasien.
Gliomas, seperti astrocytoma atau ependymoma adalah jenis kanker yang paling sulit diobati dengan 60 persen pasien meninggal dalam waktu setahun.
Dr Elizabeth Stoll yang memimpin penelitian mengatakan, sebagian besar sel di otak menggunakan gula sebagai sumber energi utama. Dulu para ahli mengira sel kanker otak tidak berbeda, dan tes sampel jaringan di laboratorium mengonfirmasi hal ini.
Tetapi, Stoll yang menekankan bahwa penemuan mereka di tingkat sel dan tidak memiliki implikasi pada pola makan. Mereka melihat tumor sebenarnya menggantungkan hidupnya pada lemak.
Ketika sampel jaringan dan tumor hidup di otak tikus diobati dengan obat yang disebut etomoxir, didisain untuk mencegah sel mengonsumsi lemak, pertumbuhan kanker melambat. Penemuan ini dilaporkan dalam jurnal Neuro-Oncology.
"Kami menguji etomoxir dalam hewan percobaan dan terbukti dosis sistemik dalam obat memperlambat pertumbuhan glioma dan memperpanjang median umur pasien sampai 17 persen," kata Dr Stoll dari Newcastle University Institute of Neuroscience.
"Hasil penelitian ini menghasilkan obat baru yang dapat membantu pengobatan klinis penyakit ini untuk pasien di masa depan," katanya.
Ia juga mengatakan terkejut ketika sel glioma tak serta merta beralih mengonsumsi gula ketika mereka tidak bisa menggunakan lemak. "Satu cara mereka mengubahnya jika mereka terpapar serum darah. Setelah itu mereka berubah dengan mudah," katanya.
Inilah sumber kesalahmengertian mengenai sel kanker otak yang berhubungan dengan cara periset di lab dalam memperlakukan sampel jaringan. "Hal yang perlu kami lakukan adalah menaruh sel dalam serum darah. Inilah trik untuk membuat sel tumbuh dalam jaringan," paparnya.
"Jika Anda mengambil tumor otak ganas dan membuatnya terpapar serum darah, hal itu akan mengubah tumor itu. Selama 60 tahun, kami percaya semua tumor menggantungkan hidup pada gula sebagai sumber energi," katanya.
Ia mengatakan, mungkin kanker yang berbeda akan menggunakan sumber energi berbeda seperti bagian-bagian tubuh yang berbeda. Misalnya, otot yang digunakan lari cepat menggunakan gula sementara otot untuk lari jarak jauh menggunakan lemak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.